'Sial kenapa Marcella harus memergokiku di sini sih!' kesal Darwin, menatap Marcella dengan tatapan tidak bisa di artikan.
Marcella balas menatap Darwin, tatapannya begitu mengintimidasi. "Kenapa Om menatapku seperti itu? Tidak suka ya?" tanya Marcella dengan tatapan remeh.
Namun, Darwin tidak membalasnya dia hanya mengepalkan tangannya. Tidak sepatah katapun terlontar dari mulutnya.
"Kamu jangan keterlaluan pada Pamanmu sendiri Marcella. Bagaimana pun dia Pamanmu!" Zalina memperingatkan Marcella agar tak kurang ajar.
"Keterlaluan kata Tante?" tukas Marcella dengan geram. "Yang lebih keterlaluan sebenarnya siapa Ha?" sentaknya ngotot.
Tiba-tiba saja Zalina menyerang Marcella, dia menamparnya.
PLAK.
Satu tamparan mendarat dengan sempurna ke pipi cantik Marcella, Zalina sudah kehilangan kesabaran menghadapi Marcella.
"AKHHH!" Marcella memekik kesakitan, dengan tangan yang terus memegangi pipinya.