Sementara di sebuah perusahaan yang bergerak di bidang konstruksi di kota B. Pimpinan dari perusahaan itu sendiri sedang memimpin rapat guna memperlancar pembangunan infrastruktur yang harus disegerakan di kota B.
Rapat berjalan satu jam hingga akhirnya terselesaikan. Arya segera beranjak pergi meninggalkan ruangan rapat. "Pak Arya ... ada tamu untuk Anda di ruang tamu!" ucap salah seorang karyawan di perusahaan itu menyampaikan pada Arya, yang baru saja keluar dari ruang rapat.
Arya menoleh pada karyawan yang memanggilnya. "Ya saya akan segera menemuinya," sahut Arya menemui tamu tersebut.
Arya telah sampai di ruang tamu di kantornya, dan masuk ke dalam.
"Mas Arya ...," Monica menghambur dengan tangisnya, dia berpura-pura sedih telah kehilangan Selina.
Arya membingung saat itu juga. "Ada apa? Kenapa kau menangis?" tanyanya mengusap air mata yang terjatuh dari pipi Monica.
"Selina Mas ... Hiks ... Selina pergi dari Rumah!" lirihnya terbata-bata.