"Diam kau!"
Zalina menyentak Katrin, yang telah berani mengompori Marcella. Supaya tidak mempercayainya lagi.
"Kenapa Anda marah Nyonya? Seharusnya jika Anda tidak merasa seperti itu, alangkah baiknya Anda diam saja bukan?" Katrin sengaja bersikap demikian, lantaran dirinya mencari aman. Saat sekarang tidak baik dengan posisinya jika terus berpihak pada Marcella.
"Dasar ulat bulu!" umpat Zalina kesal, dan beralih menatap pada Marcella. "Keponakan Tante, kita masih Keluarga sayang ... kau tidak bersungguh-sungguh mengusir Tante kan?" lirih Zalina memohon.
Kali ini Marcella tidak mau lagi termakan oleh bujukan Zalina. Justru sikap manis Zalina seperti inilah patut dia curigai. "Tolong Tante pergi saja dari hadapanku! Dan jangan berusaha meyakinkan saya. Karena saya sudah tidak mempercayai Tante lagi!" Marcella menyibak rambutnya, dan berlalu begitu saja dari hadapan Zalina.