Kala hari mulai pergi sang Surya perlahan tenggelam, suasana hening mulai menyapa ketika sang malam mulai datang. Sore itu Marcella masih berdiam diri di dalam mobil yang berjalan meninggalkan kantor cabang perusahaan Mahardika Group.
Sejak saat tadi Reinard belum berani mengajak Marcella mengobrol, dia masih membiarkan Marcella agar bisa menenangkan hatinya.
CIT. Suara deru dari pedal rem terinjak, seketika Reinard menepikan mobilnya di sebuah Vila di tengah perkebunan teh di lereng gunung.
"Kita sudah sampai di Vila Papamu Cell, kita akan menginap di sini!" ucap Reinard menyadarkan Marcella dari lamunan.
"Em ... ternyata kita sudah sampai ya?" Marcella menatap Reinard masih dengan kesenduan.
"Apa kamu masih merasa sedih Cel? Jika memang ya, aku bersedia menghiburmu!" tawarnya pada Marcella.
Marcella menggeleng kepalanya, dan menyeka buliran air mata yang berjatuhan. "Enggak Rei ... aku sudah tidak sedih Kok, tadi hanya teringat sedikit kenangan soal Papa!"