Melihat jurus jurus yang di mainkan Albara saat mendemokan kepandayan silatnya, merupakan jurus ciptaannya sendiri, membuat si Tajam dari Hulu Tembesi makin simpati hingga bertekat untuk menurunkan seluruh kepandanyannya pada Albara. Jurus yang di mainkan Albara sepertinya banyak mengalami perubahan yang meyesatkan.
Si Tajam Hulu Tembesi tampak berpikir keras, siapa gurunya Albara, sementara dia merasa hanya punya murid empat orang saja yakni Saudan anak sulungnya, Mat Soparta anaknya yang kedua, Puti Saba anak bungsunya dan Depati Koto Tapus menantunya.
Dua anaknya Saudan dan mat Soparta membuka gelanggang silat tapi tidak pernah dengar ada muridnya yang bernama Albara sedangkan Puti Saba dan Depati Koto Tapus, yang sibuk dengan urusan pemerintahan juga tidak banyak mengambil murid. Si Tajam Hulu Tembesi pikir jika Albara datang dari akhir zaman jadi wajar banyak perubahan sejalan dengan perjalanan waktu dari generasi ke generasi.
Si Tajam Hulu Tembesi merawat Albara yang terluka dalam dan memberinya ramuan ajaib yang langka, si tajam memperoleh obat ini dari ahli pengobatan yang dia tolong 20 tahun yang lalu. Katanya obat ini membantu mengobati luka dalam, dan membantu pemulihan tenaga murni juga membantu pelatihan meringankan tubuh dan meningkatkan tenaga dalam secara ajaib.
Obat ini sudah terbukti khasiatnya pada Ratu Mas, dimana saat Ratu Mas mengalami cedera serius sitajam hulu tembesi memberinya ramuan ajaib ini, hasilnya dalam waktu yang singkat Ratu Mas sudah pulih, bahkan dalam waktu yang singkat Ratu Mas juga sudah memiliki peringan tubuh dan tenaga dalam yang hampir setara dengan dirinya sendiri.
Pengaruh obat yang di berikan si Tajam Hulu Tembesi terasa begitu cepat reaksinya Tak disangka dalam hitungan menit Albara sudah merasa sehat pulih seperti semula. Albara juga merasa ada hawa panas yang menjalar di tubuhnya membuat tenaga dalamnya makin meningkat pesat.
Selama satu minggu si Tajam Hulu Tembesi memperbaiki kesalahan dan kekeliruan pada jurus Albara, berkat ramuan ajaib yang telah dia minum, Albara tidak menemui kesulitan memahami petunjuk si Tajam dari Hulu Tembesi dan mampu mewarisi ilmu si Tajam dari Hulu Tembesi hanya dalam waktu satu minggu.
Si Tajam Hulu Tembesi meminta Albara duduk bersila kemudian dia menempelkan kedua telapak tangannya di punggung Albara. Si Tajam dari Hulu Tembesi menyalurkan hawa murni untuk membantu membuka, tenaga murni Albara yang masih tertutup, tak lama kemudian tenaga murni Albara mulai merespon dan semua urat nadi penting yang tadinya tertutup sekarang sudah terbuka. Tenaga murni Albara kemudian menjalar keseluruh tubuhnya mengalir hingga ke telapak tangan si Tajam dari Hulu Tembesi. Dengan wajah berseri si Tajam Hulu Tembesi menghentikan penyaluran hawa murni ke tubuh Albara.
"Hawa murni di tubuh mu sepenuhnya telah terbuka, dengan latihan serius pasti tenaga dalammu akan berkembang cepat" ucap si Tajam dari Hulu Tembesi.
"Hari ini Ratu Mas akan memimpin pasukannya menuju ke arah timur untuk memperkuat pengamanan terhadap Raja Sulaiman, kau segera ke sana kakek akan menemui Kha Cang To Jin mengajaknya melakukan perjalanan bersama" lanjutnya.
"Baik kek, Bara berkemas dan segera menuju rumah Depati Koto Tapus" jawab Albara.
Sepanjang perjalanan menuju kediaman Depati Koto Tapus semua orang tampak sibuk dalam persiapan mereka menuju medan perang. Melihat para tentara berbaris rapi dengan senjata di tangan Albara merasakan perang besar akan segera terjadi, 10 000. tentara di pimpin langsung oleh Depati Koto Tapus bergerak menuju barat Koto Tapus, sedangkan 1000 tentara pilihan yang memiliki ilmu silat tinggi di pimpin oleh Ratu Mas bergerak ke timur Koto Tapus. Untuk sementara pasukan khusus di komandoi oleh Khoirudin karena Ratu Mas masih akan menemui pamannya Saudan, untuk menggantikan ayahnya menjalankan pemerintahan di Koto Tapus selama ayahnya memimpin pasukan bergabung dengan Ratu Balqis.
Melihat Albara datang tanpa di temani kakeknya Ratu Mas menyapanya dengan ramah.
"Kak Bara apa kabar, kenapa datang sendiri emang kakek ke mana?" tanya Ratu Mas.
"Bara merasa baik hari ini dan siap menyertai non Ratu Mas Mulan"
"Kakek lagi menjumpai sahabatnya Kha Cang To Jin untuk diajak melakukan perjalanan bersama" kata Albara.
"Apa kak bara yakin untuk mengikuti perjalanan Ratu Mas yang penuh mara bahaya?" tanya Ratu Mas.
"Berkat bimbingan kakek kak bara merasa dalam kondisi yang sangat siap" kata Albara.
Ratu Mas mengangguk paham, sesaat kemudian entah dari mana datangnya kakek si Tajam Hulu Tembesi sudah berdiri di antara mereka.
"Kek pasukan khusus sudah bergerak ke timur di bawah komando Khoirudin, Ratu Mas masih akan menjumpai paman Saudan untuk menyampaikan pesan ayah" lapor Ratu Mas pada si Tajam dari Hulu Tembesi.
"Kakek segera saja menyusul mereka, kak Bara biar menemani Ratu Mas menemui paman Saudan" pinta Ratu Mas.
"Baiklah, setelah ketemu pamanmu, Ratu mas segera bergerak menyusul kami" kata si Tajam Hulu Tembesi seperti memberi perintah, lalu melesat ke timur menyusul pasukan khusus.
"Kak Bara ikuti Ratu Mas" bisik Ratu Mas kemudian melesat bagai anak panah.
Albara segera menyusul dengan mengerahkan ilmu peringan tubuh nya, namun setelah mengerahkan segenap kemampuannya dia makin tertinggal dari Ratu Mas, melihat Albara jauh tertinggal Ratu Mas mulai memperlambat larinya supaya Albara bisa menyusul.
Setelah menempuh perjalanan selama sepeminuman teh, Ratu Mas dan Albara sampai di gelanggang silat Talang Tembesi pimpinan Saudan paman Ratu Mas. Albara langsung berbaring dengan Napas yang sangat kencang dia merasa nyawanya seperti akan putus, dadanya turun naik seirama napasnya.
"Siapa dia" tanya Saudan pada Ratu Mas.
"Dia Albara tamu kakek," kata Ratu Mas.
"Kakek meminta Ratu Mas menerimaya menyertai perjalanan kami menuju Kota Sabak, kakek juga sudah memberi bimbingan dan pelatihan selama seminggu" kata Ratu Mas.
"Penapasannya buruk sekali, pasti nak Ratu Mas telah memaksa nya berlari cepat" kata Saudan'.
"Kakek mu pasti lupa pembimbing Albara dengan ilmu Napas Suci, sebaiknya kalian berangkat besok saja biar hari ini paman bimbing Albara melatih pernapasan dengan ilmu Napas Suci" kata paman Saudan.
"ya paman.. Ratu Mas menemui paman untuk menyampaikan pesan ayah, meminta paman menjalankan pemerintahan Depati Koto Tapus selama ayah bergabung dengan pasukan Ratu Balqis," kata Ratu Mas.
"Baiklah pasti paman urus, nak Ratu istirahat saja dulu, paman akan membimbing Albara dengan ilmu naQpas Suci, biar tidak jadi beban di perjalan kalian nanti" kata paman Saudan.
Setelah napas Albara mulai normal paman Saudan mengajak Albara ke ruang pelatihan, Albara di minta duduk bersila lalu memberi petunjuk melakukan pernapasan dengan jurus Napas suci. Setelah melakukan pernapasan suci Albara merasa nyaman dadanya yang tadi panas sekarang terasa dingin. Albara dengan cepat bisa menerapkan teknik napas suci yang di ajarkan paman Saudan.
Albara terus melatih pernapasan nya dengan teknik napas suci, semakin lama dia merasa semakin asik bahkan hingga pagi berikutnya, Albara masih duduk bersila di ruang pelatihan. sehari semalam Albara duduk bersila melatih teknik napas suci, tubuhnya semakin segar walaupun selama itu dia tidak makan dan tidak minum.