Chapter 20 - Episode 20

Mendengar Albara tertawa ngakak Doni dan Yunita ikutan tertawa.

Sebenarnya tinggi badan Doni di banding Yunita tidak beda jauh hanya selisih dua centi meter. Doni memiliki tinggi badan 64 cm merupakan ukuran normal untuk pria indonesia, sedangkan Yunita dengan tinggi badan 66 cm memang sudah di atas ukuran rata rata wanita indonesia. Perbedaan ini di pengaruhi lagi oleh postur tubuh doni yang kekar sehingga terlihat kurang serasi jika mereka jalan bersama.

"ini bukan hal yang buruk Don, lagian tinggi badan kalian tidak beda jauh paling selisih 1 atau 2 cm" ucap Albara.

"Kata ustadz abdul somad, langgeng nya keluarga kuncinya sabar dan syukur bukan pada tinggi badan"

"Kamu harus bersyukur memperoleh pasangan seperti Yuni. sebaliknya Yuni harus bersabar memiliki pasangan seperti kamu" canda Albara.

"itu penghinaan, namanya" kata Doni mengepalkan tinjunya.

"maaf Don, bara cuma bercanda"

"O ya Bara tidak mau mengganggu kalian, mengenai kejadian yang sudah tidak perlu di masakahkan, kalian tetap teman Albara"

Sambil berjalan meninggalkan Doni dan Yunita, Albara masih menggoda Doni.

"Terima kasih telah memaafkan Yuni" kata Doni.

"jangan buru buru Bara, tunggu sebentar" kata Doni setengah berteriak.

"oo ya ... Doni juga di minta menyampaikan undangan Laila" Doni menyerah kan sebuah undangan.

Albara menghentikan langkahnya berbalik mendekati Doni yang menyerahkan undangan, setelah menerima undangan Albara segera pamit meninggalkan Warung Kopi Jangkat.

"Don ... jika malam kamu kan bisa lebih tinggi dari Yunita, ha ha ha..." masih ingin menggoda Doni, Albara tertawa hingga keluar warung.

****

Sehabis magrib Albara segera menuju rumah Mulan, satpol pp tidak lagi mencegat kedatangan Albara mereka tau sudah kalau Albara adalah kekasih non Mulan. Mulan yang sudah bersiap dari tadi sepertinya ingin memanfaatkan waktu yang singkat bersama Albara sebelum menemui ayahnya. Mulan duduk di ruang tunggu sambil ngobrol dengan seorang laki laki sepertinya salah satu dari tamu pak Sekda. melihat Albara datang Mulan pamit pada tamunya untuk menemui Albara.

Mulan minta Albara membawa motornya pulang kerumah Albara, lalu Dengan inova plat dinas Sekda Mulan dengan Albara di disampingnya mengemudi menuju sebuah taman di puncak bukit. dari taman tersebut mereka bisa melihat pemandangan kota saat malam akan tiba, mereka duduk sambil menikmati kuliner khas Kota Tapus.

Albara banyak diam dalam penasaran dan deg degan memikirkan kenapa dia di panggil Sekda Kota Tapus menghadap.

"kak Bara .. tepat pertapaan batu diri itu seperti apa sih" tanya Mulan penasaran.

"Emang Mulan mau ikutan meditasi?" Albara balik bertanya.

"ngak... Mulan cuma penasaran kok, habis heboh sekali beritanya belakangan ini?" kata Mulan.

Albara menceritakan apa yang di degar dari kakeknya tentang batu diri pada Mulan "dulu pada zaman kakeknya kakek saya, batu diri di gunakan orang untuk bertapa mencari kesaktian. Namun semenjak pengaruh islam dominan di Koto Tapus tempat ini di tutup dari kegiatan meditasi karena di anggap perbuatan syirik"

Albara terdiam sejenak " namun beberapa tahun lewat ada orang asing dari luar Kota Tapus, mencoba melakukan meditasi di batu diri. setelah meditasi dia bernazar potong kerbau di Kota Tapus jika dia berhasil"

"Orang asing tersebut kembali lagi ke kota tapus lima bulan berikutnya, melaksanakan nazarnya, semenjak saat itu batu diri jadi terkenal lagi sebagai tempat meditasi" lanjut Albara.

"ooo pantas pak Sulaiman juga ingin bermeditasi di batu diri" kata Mulan.

"Kak Bara sepertinya akan diminta menemani pak Sulaiman selama meditasi, artinya kita tak akan bertemu selama beberapa hari... ya kan?" tanya Mulan cemas seperti akan di tinggal Albara dalam waktu yang lama.

Albara mengangguk "paling cuma 4 hari"

Albara menyerah kan sebuah undangan pada Mulan yang di terimanya dari Doni tadi sore. dalam undangan tertulis pengundang Laila dan Ardi dan yang di undang tertulis nama Albara dan Mulan

"non Mulan kita dapat undangan dari Lalila, merayakan ulang tahun sahabat kakak empat hari lagi, sepertinya tepat saat kakak kembali dari pertapaan pak Sulaiman."

"Kak Bara ngak sempat untuk nyarikan kado buat Laila, bagaimana jika non Mulan yang nyariin!" pinta Albara.

Mulan mengiakan permintaan Albara "ok lah kak, nanti Mulan carikan tapi kita keliling dulu ya"

Albara hanya mengangguk menurut sekarang Albara sudah lega ternyata pak Sekda memanggil nya hanya untuk urusan pak Sulaiman yang akan bermeditasi.

Setelah menemani Mulan makan makan, Albara masih di ajak Mulan berkeliling Kota Tapus, saat jam sudah menunjukkan jam delapan malam Albara mengingatkan Mulan akan pesan ayahnya, untuk menrmuinya setelah sholat isa. Mulan pun setuju untuk pulang kemudian membelokkan mobilnya menuju rumahnya.

Mulan mengantar Albara menemui ayahnya ke sebuah ruang khusus tempat pak Sekda menerima tamu khusus, pak Sekda kelihatan asik ngobrol dengan laki laki setengah baya, laki laki itu terlihat berpakayan necis seperti pejabat tinggi. Melihat Albara dan Mulan masuk, pak sekda mempersilahkan Albara duduk, kemudian memberi isyarat agar Mulan pergi, Mulan pun segera meninggal kan ruangan.

"Pak Sulaiman kenalkan ini Albara pemandu wisata sekaligus asisten juru kunci pertapaan batu diri" pak Sekda memperkenalkan Albara.

Kemudian pak sekda mengenalkan pak Sulaiman pada Albara.

"Bara ini pak Sulaiman, salah satu kandidat calon Gubernur kita, beliau ingin mencoba meditasi di batu diri mencari pengalaman spritual atau mencari petunjuk dalam hal pencalonannya sebagai Gubernur." kata pak Sekda.

"Pak Sulaiman mungkin perlu berdiskusi terlebih dulu dengan Bara sebelum pergi besok" ucap pak Sekda melirik pak Sulaiman dan Bara.

Pak Sulaiman menggeser duduknya menghadap Albara, berbasa basi dengan pak Sekda untuk bicara dengan Albara. Pak Sekda juga pamit meninggalkan ruangan tamu khusus membiarkan pak Sulaiman dan Albara yang akan mendiskusikan rencana meditasi pak Sulaiman.

"Bagaimana menurut Bara perjalanan dan persiapan yang harus di siapkan menuju ke lokasi?" tanya pak Sulaiman membuka percakapan.

"Kalau perlengkapan di sana biasanya sudah di persiapkan kakek saya, kita nanti hanya mengantar pak Sulaiman ke lokasi biasanya mereka ditinggal sendiri selama meditasi, tiga hari kemudian kami jemput kembali." jelas Bara.

"Itu masalah nya, bapak ingin bantuan Bara untuk menemani bapak selama meditasi dan jasa nak Bara akan bapak bayar, seandainya bapak berhasil, bapak tidak akan melupakan jasa nak Bara?" pinta pak Sulaiman.

Albara tidak kaget dengan permintaan pak Sulaiman, karena sudah dapat bocoran dari kakeknya. Albara juga menyetujui keinginan pak Sulaiman itung itung nambah penghasilan.

"baiklah pak Sulaiman saya setuju untuk menemani bapak selama meditasi.

Setelah berdiskusi pajang lebar tentang meditasi di batu diri, pak Sulaiman juga terlihat lelah dia harus istirahat untuk persiapan perjalanan besok pagi. Segera Albara undur diri untuk membuat persiapan mereka pergi besok pagi.

"jika tak ada lagi yang penting untuk di bicarakan saya mohon izin untuk mempersiapkan keperluan besok pagi"

"terima kasih atas kesediaan nak bara, besok kita ketemu jam 7 pagi di rumah Sultan Murod" pak sulaiman berdiri melepas kepergian Albara.

Karena tadi pergi dengan Mulan, untuk pulang juga di antar Mulan, ditemani ajudan ibuk sekda sebagai sopir. Di sebuah apotik Mulan minta berhenti setelah membeli peralatan P3K Mulan juga membeli Antibiotik, paramek, obat demam dan entrostop obat sakit perut, kemudian menyerahkan pada Albara.

"Bawak juga obat obatan kak, mana tau di perlukan selama menemani pak Sulaiman meditasi" kata Mulan sambil menyerah kan Kotak P3K pada Albara.