Chapter 15 - Episode 15

Albara mengubah jurus silatnya dengan jurus tangan kosong elang menari menggempur sekawanan tawon, mengandalkan kelincahannya belasan jurus kemudian keempat pengeroyok Albara mulai kocar kacir. Albara meningkatkan serangannya mengincar titik lemah lawan, angin bersuitan mengikuti setiap serangannya, lalu terdengar bunyi "trak, trak, trak, trak" seperti bunyi tulang beradu empat kali berturut turut.

Jotosan keras Albara telah mendarat di pelipis keempat pengeroyoknya. Satu persatu mereka mundur kebelakang hingga tiga langkah dalam keadaan sempoyongan kehilangan keseimbangan lalu jatuh menyusul Khoiril.

"Bruk, bruk, bruk, bruk" tubuh mereka terbanting dengan keras.

"Kak bara... Berhenti" Mulan yang telah berdiri disamping lelaki yang mengemudikan mobilnya.

Keadaan lelaki tersebut cukup memprihatinkan dia berdiri dengan lemah dan darah segar terlihat mengalir di sudut bibirnya.

Khoiril dan ke empat temannya pelan pelan berdiri, melihat Albara dan Mulan sikapnya mulai melunak. Ternyata mobil mereka bersengolan saat Khoiril mencoba mendahului inova di depannya. Tidak ada kerusakan cuma ada goresan sedikit di bodi belakang mobil Khoiril, dan di depan mobil inova yang di tumpangi mulan.

Terlihat inova berplat merah, dari angka yang tercantum di plat mobil adalah mobil dinas Sekda Kota Tapus , melihat ini Khoiril tidak berani memperpanjang urusan dan segera minta maaf pada lelaki yang mengemudi mobil tersebut.

"Maafkan saya terlalu emosi, saya rasa tidak ada masalah serius dengan mobil saya atau mobil Bapak, biarlah saya yang membiayai semuanya" kata Khoiril.

Kedua mobil di bawa ke bengkel terdekat tanpa nunggu lama goresan di kedua mobil dapat di hilangkan. Melihat lelaki sopir inova agak shock, kakinya juga sedikit terkilir Mulan ambil inisiatif mengemudikan inova. Sebelum naik ke mobil lelaki itu mendekati Albara.

"Namamu Albara kan? Tanyanya.

Albara mengangguk mengiakan.

"Terima kasih atas pertolongannya, kenalkan saya Sarlian, kakak Mulan panggil saja Sarli" ucapnya.

Setelah meminta no hp Albara bertukar nomor, dia naik kemobil.

"Jika perlu sesuatu hubungi saja no saya" ucapnya.

Setelah memastikan Mulan telah mengemudikan mobil dengan aman, Albara segera memutar motornya pulang menuju rumahnya.

****

Semenjak kejadian itu Mulan punya perhatian khusus pada Albara. Mereka sering ngobrol di kampus, seperti hari ini mulan sengaja duduk di depan ruang FE 15 menunggu Albara keluar dari ruang kuliah. Tak lama kemudian Albara terlihat keluar ruangan bersama teman sekelas nya, Mulan melambai ke arah Albara. Albara segera mendekati Mulan kemudian mereka ngobrol dengan akrab. Semua mata teman sekelas Albara menatap mereka tidak percaya, Mulan adalah kembang kampus sekarang bayak lelaki kaya dari Fakultas Ekonomi dan Fakultas lain mencoba melamar Mulan, puluhan mereka telah di tolak Mulan. Mulan sekarang takluk pada Albara, pecundang miskin bahkan bajunya pun tiap hari itu itu saja, Pelet apa yang di pakai Albara begitu pikir mereka.

"Kak Bara.... Bisa temani Mulan kepasar?" tanya Mulan.

Albara mengangguk tanda setuju

"Untuk Mulan tidak ada yang tidak bisa" jawab Albara.

"Kalau kakak boleh tau, urusan apa Mulan ke pasar?" tanya Albara.

"Bang Sarli mau pulang ke Ibukota besok, ada temannya yang berulang tahun. Mulan mau carikan kado, kebetulan ukuran tubuhnya sama dengan kakak Bara" jelas Mulan.

"Ooo begitu, baiklah ayo pergi" ucap Albara.

Mereka segera meninggal kan kampus menuju pasar, Mulan mengemudikan mobil inova plat merah yang kemaren bersenggolan dengan mobil Khoiril. Albara duduk di bangku depan di sebelah Mulan yang lagi nyetir. hanya butuh lima belas menit perjalanan mereka sudah sampai di pasar Kota Tapus.

"cari makan dulu ya kak, Mulan lapar" kata Mulan.

"Siap non Mulan, bara akan mengikuti semua instruksi nona" kata Albara.

Mulan membawa Albara ke sebuah restoran terkenal di kota tapus, setelah menikmati beberapa kuliner dan minuman, Mulan mengajak Albara membeli berapa potong kemeja, baju kaos, celana dan sepatu merek terkenal.

Mulan adalah anak pejabat, ayahnya Sekda Kota Tapus baru di lantik satu tahun yang lewat. Keluarganya pindah ke Kota Tapus tiga bulan kemudian. Sebagai anak sekda tidak heran kalau selera belanja Mulan begitu tinggi. Mulan meminta penjaga toko mengemas belanjaan dalam kotak yang di bungkus kertas kado.

"Kak Bara diantar pulang kerumah kan" tanya Mulan.

"Gak usah non, kak Bara bisa pulang sendiri, lagian kakak masih ada keperluan di Kampus" kata Albara.

"kalau gitu Mulan antar kembali ke Kampus" kata Mulan.

Mobil mulan meluncur mengantar Albara ke kampus universitas Kota Tapus, sesampai di kampus Albara turun sedangkan Mulan kembali kerumahnya.

*****

Albara segera ke parkiran karena motornya masih tertinggal di kampus. Di parkiran Albara berjumpa dengan Doni sahabatnya.

"Hai Bara, kamu ada kegiatan gak sore nanti" sapa Doni.

"Gak ada... bara paling di rumah aja" Albara menggelengkan kepala nya.

"Saya dan Manto berencana akan membantu melatih adik perguruan di Gelanggang Hulu Tembesi, kalau gak ada kegiatan Albara juga gabung ya" pinta Doni.

"Baik insyaallah, Bara akan gabung dengan kalian" jawab Albara.

"Baiklah sampai ketemu di Gelanggang"

Doni melambaikan tangannya, lalu meninggalkan Albara di parkiran.

***

Sore itu Albara, Doni dan Manto ada di perguruan silat gelanggang hulu tembesi, untuk melihat lihat dan membatu melatih adik seperguruan mereka. mereka bertiga hanya melayani beberapa calon siswa baru yang mendaftar ke perguruan mereka. Saat itu banyak calon siswa baru umumnya mereka seusia anak SD atau SSP. Tapi ada seorang wanita muda yang akan mendaftar. dia adalah Mulan, anak sekda Kota Tapus, melihat Albara yang sedang sibuk mengurus pendaftaran anak baru Mulan segera menyapa.

"eee kak Bara ada di sini... apa kabar" tanya Mulan.

Doni dan manto hampir tak percaya jika Mulan kembang kampus mereka datang ke Perguruan Hulu Tembesi.

"Non Mulan, kabar baik, ada yang bisa kakak bantu" tanya Albara.

"Apa non mulan juga mau daftar?" tanya Albara.

Mulan menceritakan maksudnya untuk bertemu pimpinan Gelanggang. dia ingin belajar silat tapi dia malu harus belajar bareng anak anak SD dan SMP, Makanya Mulan minta guru silat Gelangang Hulu Tembesi mengajarnya secara khusus di rumahnya. Setelah tau maksud tujuan Mulan, Albara segera mengantar Mulan ke rumah abi Sodik. Setelah Mulan bertemu abi Sodik peminpin Gelanggang Hulu Tembesi Albara kembali bergabung dengan temannya yang lagi asik ngobrol.

"Bagaimana orang miskin seperti kita bisa punya pacar ya." guman Manto pada dirinya sendiri.

Doni dan Albara menatap Manto secara bersamaan.

"Coba saya tanya mbah gogle" kata Doni mengeluarkan ponselnya.

Doni segera mengetik "cara orang miskin mendapat kan pacar" di ponselnya keluar blog "Trik sukses mencari pacar" Doni membuka blog kemudian membacakannya.

"Ini dia man. Coba simak baik baik" kata Doni.

Albara dan Manto mulai pasang expresi serius mendengarkan Doni yanng mulai membaca.

"Langkah sukses menemukan pacar:

1. Pastikan cewek yang di taksir tidak ada yang punya. Usahain memperoleh jawaban dari si doi secara langsung misalnya dengan mengajukan pertanyaan apakah kamu sudah punya pacar?

2. Jika doi menjawab belum, Cobalah untuk menyentuhnya dengan hangat, yang memberinya sesuatu yang mengesankan saat di sentuh. Misalnya memberinya bunga atau cuma berjabat tangan tangannya dengan lembut.

3. Saat berjabat tangan ucapkan dalam hati "KITA AKAN BERSAMA"

4. Kemudian tanyakan padanya maukah doi jadi pacar mu.

Selamat mencoba, tapi yakinlah bahwa jodoh Tuhan yang ngatur manusia hanya wajib berusaha." Doni selesai membaca.

"Kopiin donk, kirim ke wa gua" teriak Manto kegirangan.

Mereka tak perduli lagi dengan kegiatan penerimaan siswa baru Gelanggag Hulu Tembesi, segera pamit pada Abi Sodik lalu bubar dan pulang kerumah dengan wajah ceria seperti anak baru saja dapat hadiah permen.

Di rumah Albara di kagetkan dengan adanya paket di teras rumahnya. setelah dia baca tujuan nya benar untuk dirinya, terlihat nama pengirimnya Mulan, dada Albara berdebar kencang. Penasaran ingin melihat isinya Albara bergegas masuk membawa paket untuk segera di buka.