Chapter 7 - Episode 7

Albara dan Yunita menanggapi ledekan teman temannya dengan acuh tak acuh, mereka terus saja makan sambil ngobrol dengan santai. Yunita di samping cantik tenyata juga memiliki pribadi yang menyenangkan, tutur sapanya yang lembut gerak geriknya terpelajar membuat dia terkesan sebagai putri bangsawan.

Diam diam Albara memandangi Yunita wajahnya yang rupawan hidung mancung, pipi bak pauh di layang membuat Albara terpesona, selama dia berada di sisi Yunita dia benar benar melupakan Laila. Jika dia tidak pernah mengenal Laila pastilah dia akan jatuh cinta pada Yunita pada pandangan pertama.

"Yun .. kamu tau gak guru sejarah kita sangat tampan, masih muda, single lagi sepertinya banyak siswi yang jatuh cinta pada nya" kata Albara.

"ya pastilah, dia kan guru yang baru saja di tugaskan di SMA kita, Yunita juga penasaran setampan apa dia hingga jadi viral di kalangan siswi nya" Yunita sepertinya juga tidak ketinggalan dengan gosip di sekolah mereka.

"Bentar lagi jadwal nya, memberi pelajaran di kelas kita, hati hati lo Yun kamu bisa jatuh cinta pada pandangan pertama, saat menatapnya" kata Albara.

Yunita tersenyum menggoda Albara "kecuali jika dia lebih tampan dari lu"

"Mana layak Albara jadi tandingannya, statusnya sudah sarjana muda, pegawai negri lagi, semua orang tua pasti berharap menjadi mertuanya"

Ngobrol dengan Yunita sangat mengasikkan bagi Albara, biasanya Albara segera cabut setelah menghabiskan makanannya, tapi kali ini hingga bel berbunyi Albara tidak bergerak dari tempat duduknya.

Sadar bahwa pelajaran akan di mulai Albara segera berdiri membayar semua makan dan minum mereka.

"ayo kita ke kelas" ajak Albara kemudian menggeggam tangan Yunita merka kembali kekelas.

Di kelas semua siswa sudah bersiap mengikuti pelajaran selanjutnya, berdasarkan jadwal seharusnya mereka belajar sejarah. Tak lama kemudian guru Ardi masuk ke kelas mereka, pak Ardi adalah guru sejarah yang mereka tunggu. Pak Ardi masih muda tampan dan selalu berpenampilan necis. Dari penampilannya tidak salah jika banyak siswi yang jatuh hati padanya, apalagi dengan statusnya sebagai pegawai Negri dia benar benar idola para siswi di SMA Negri Kota Tapus.

Sekilas pak Ardi melirik Yunita dengan lirikan penuh arti, kemudian pak Ardi mulai memberi pelajaran tentang asal usul manusia.

"Sebelum manusia modern ada di bumi 10 000 tahun yang lalu bumi sudah di huni oleh manusia lain, pakta sejarah menunjukan bahwa ada manusia lainnya di bumi, terbukti dari berbagai posil manusia purba yang di temukan" pak Ardi mulai memaparkan materi.

"Beberapa posil yang di temukan seperti manusia Purba Afrika, manusia Purba Soloensis, salah satunya ada di indonesia yakni manusia Purba Solo" lanjut pak Ardi lalu diam sejenak.

Semua siswa diam mendengarkan pak Ardi menjelaskan materi pelajaran, wawasan nya yang luas, menguasai materi sangat memukau para siswa.

"Tanya pak Ardi.... Kemana perginya manusia purba yang menghuni bumi zaman purba dan dari mana asal usul manusia moderen yang ada sekarang?" Yunita mengajukan pertanyaan sambil nengacungkan tangan.

"pertanyaan yang bagus" kata pak Ardi sambil menatap Yunita.

"Ada opini yang sangat diyakini bahwa telah terjadi sebuah bencana yang memusnahkan seluruh manusia Purba. Hanya Selamat dari mereka seorang manusia purba afrika bernama Raden Adham, dan seorang dari manusia Solo yang bernama Siti Jawa, Adham dan Siti Jawa kemudian bertemu dan menikah. Dari keturunan merekalah manusia modern yang ada sekarang. tapi ini cuma opini secara pakta ilmiah tidak bisa di buktikan" sambung pak Ardi.

Sebelum mengakhiri pelajaran pak Ardi memaparkan beberapa pakta kekinian. siswa masih tetap khusuk menyimak penjelasan pak Ardi, mereka lupa jika ini jam terakhir, mereka lupa kalau perut mereka sudah lapar tapi pesona pak Ardi membuat mereka tetap segar.

"Zaman ini merupakan zaman trendi takdir seperti bekerja secara misterius mengubah nasib dunia, ada juga rumor yang mengatakan bahwa pada zaman ini ada semacam kekuatan misterius yang menentukan nasib dunia. Mereka menguasai media, politik, ekonomi bahkan negara super power seperti amerika, rusia dan china tunduk dibawah kendali mereka" pak Ardi melanjutkan.

"Kekuatan misterius ini jika punya agenda menghancurkan sebuah negara atau organisasi maka media akan di propokasi untuk mejelekkan negara atau organisasi target mereka, Setelah dunia percaya maka negara superpower sepeti As, Russia atau Cina di komando untuk mengexsekusi mereka" jelas pak Ardi.

Bel berbunyi dan pelajaran sejarah berakhir saatnya pulang, tapi Albara, Yunita dan seberapa temannya belum beranjak dari kelas mereka. Sebelum mereka pulang mereka mendiskusikan tugas biologi yang akan di kumpul minggu depan.

Albara dan Yunita kebagian tugas memetakan jenis tumbuhan yang ada di pinggir sungai. Mereka sepakat akan mengambil sampel di wilayah wisata air terjun tidak jauh dari Kota Tapus. Setelah membuat perjanjian tempat dan waktunya barulah mereka pulang kerumah.

****

Hari minggu pukul 8 wib dengan honda jazznya, Albara meluncur menuju rumah Yunita hanya butuh 10 menit Albara sudah berdiri di teras rumah Yunita. Seorang laki laki berwibawa membukakan pintu, setelah memperkenalkan diri dan maksud tujuannya lelaki berwibawa tersebut mempersilahkah Albara duduk di kursi ruang tamu. Selama Yunita bersiap lelaki setengah baya tersebut menemani Albara gobrol.

"Saya pak Rahmat orang tua Yunita, panggil saja om Rahmat" ucapnya memperkenalkan diri.

"Kalian Belajar kelompok kok di taman wisata?" tanya om Rahmat penuh selidik.

"Ya om. Kami di tugaskan untuk mencatat jenis tumbuhan di pinggir sungai dengan kepadatanya tiap meter persegi. Taman wisata kami pilih karena akses kesana lebih lancar dan aman" jawab Albara.

Ayah Yunita hanya mengangguk tidak keberatan, Yunita muncul dengan peralatan dan beberapa snack dan minuman, kostumnya seperti terlihat akan piknik. Sejenak Albara terpana akan kecantikan Yunita.

"Ayo pergi" ucap Yunita menyadarkan Albara.

"Ingat jangan pacaran ya, seluruh tempat wisata di kota tapus ada di bawah perusahaan papa" ancam om Rahmat sambil menatap Albara penuh ancaman.

"Ya pa." jawab Yuni singkat.

Setelah lima belas menit meninggalkan rumah Yunita mereka sampai di lokasi, setelah memarkir mobil, Albara dan Yunita menuju lokasi. Hari ini hari libur, jam sepuluh pagi lokasi wisata sudah sangat ramai. Di lokasi ada Khoiril, melihat Albara dan Yunita turun kelokasi air terjun dia membidikan kamera hp nya ke arah Albara dan Yunita.

Saat itu Jalan agak licin Yuanita yang ada di belakang Albara terpleset kearah Albara, sebagai ahli silat naluri Albara sangat sensitif, spontanitas Albara berbalik menangkap tubuh Yunita, hingga Yunita selamat dipelukan Albara. Karena gugup dan merasakan sesuatu yang indah untuk pertama kalinya memeluk wanita, Albara tertegun tidak ingat untuk melepaskan pelukannya. Saat itu kamera hp Khoiril sudah memotret mereka beberapa jepretan.

Setelah memperoleh photo Albara dan Yunita yang berpelukan, Khoiril segera menyelinap pergi menghindari Albara dan Yuanita. Setelah merasa aman hal pertama yang dia lakukan adalah mengirim poto panas Albara dan Yunita ke Laila. Dengan beberapa kalimat yang propokatif photo tersebut di kirim ke wa, fb, dan instagram.

Sementara Albara dan Yunita tidak menyadari perbuatan Khoiril, tanpa rasa bersalah Albara dan Yuanita terus melanjutkan pekerjaan mereka, setelah menyelesaikan tugas kemudian pulang kerumah dengan perasan berkecamuk atas insiden pelukan tadi.