"Reta, lo kan masih sendiri yah. Tetep semangat ya. Sebenernya ada yang begitu setia nungguin lo, tapi lo gak peka. Malaikat izrail contohnya," ceplos Gara yang selalu bisa membuat suasana tenang berubah seperti medan perang.
"Eh bangke! Bener-bener yah lo. muka aja mulus, tapi otaknya garadakan!" balas Kareta yang mulai emosi.
"Ba-"
"Berisik! Malu tempat umum!" potong Cecil dengan cepat.
Tentu saja bukan Cecil saja yang malu jika Kareta dan Gara kembali berperang, tapi juga Ken san Lolita.
Mereka tengah berada di sebuah Mall untuk menghabiskan waktu dengan bersenang-senang, bukan untuk menonton baku hantam Gara dan Kareta.
"Calon bininya Al, ini emang tempat umum zeyeng. Kata siapa tempat pembagian rapot?" pertanyaan Gara tentu saja membuat Cecil mengelus dada, berusaha sabar dengan sikap Gara yang sebelas dua belas dengan Al itu.
"Astaga! Cil lo calon bininya Al kan?" lanjut Gara dengan dramatis.