Ponselnya bergetar, Cliera beringsut naik duduk di meja rias. Pesan dari Rayhan.
Rayhansyah
Lgi apa?
Rayhansyah
Udh mkan?
Clara Ataya
Mrka berantm lagi
Rayhansyah
Lo dimana?
Clara Ataya
Rumah
Tak lama, sambungan telepon terhubung. Bukan, lebih tepatnya sambungan vc.
Cliera melihat pantulan dirinya di cermin, berantakan, matanya bengkak. Tapi apa boleh buat? Dia tidak bisa berbohong pada Rayhan, apalagi cowok itu tau semua masalahnya.
"Lama banget sih."
"Sorry."
"Eh, lo abis nangis? Maaf ya, gue gak bermaksud bentak lo kok, gue gak tau."
"Gak apa-apa," Cliera tersenyum kecut.
"Keadaan lo gimana? Lo baik-baik aja?"
Cliera menggeleng pelan, tak sadar air matanya jatuh kembali.
"Ra, mau dilepasin gak?"
"Apanya?"
"Kalo gak kuat nangis aja,"