Tak sadar bahwa pundaknya tiba-tiba terasa berat, di lirik ternyata Cliera tertidur pulas.
"Seberat itu ya masalah lo, Ra? Maafin gue ya? Gue udah jadi orang jahat disini," gumam Rayhan.
"Kak Iyan," lirih Cliera,
Kak Iyan? Apa yang dimaksud Cliera itu Gian? Sedekat apa mereka sampai ngingo saja Cliera menyerukan nama Gian?
Rayhan memarkirkan motornya tepat di gerbang depan rumah Cliera. Masih dengan keadaan tertidur, Rayhan tak tega membangunkan gadis itu. Sampai akhirnya Rayhan merasakan pergerakan, Cliera terbangun dari tidurnya dan menatap sekitar.
"Ini, bukannya rumah gue ya? Kok gue bisa ada disini?"
Kaget. Sejak kapan dia memeluk Rayhan? Sepanjang perjalanan kah? Ah, Cliera malu sekali!
"Udah bangun?"
Cliera cepat-cepat menjauhkan tubuhnya lalu turun dari motor Rayhan. "Lo kok malah bawa gue kesini sih?" tanya Cliera.
"Terus, gue harus bawa lo kemana? Ke kuburan? Lo mau uji nyali disana?"