"Jika sudah bersamamu seperti ini, lelahku menjadi hilang, Lea," tutur Vino, sembari mengecupi pipi Lea, ia memeluk sang istri dari belakang.
"Aku juga. Sekarang saja rasanya segar sekali. Kantuk dan lelah ku menjadi hilang," tutur Lea.
"Maaf, ya … akhir-akhir ini aku jarang sekali ada waktu denganmu. Aku juga sering berlaku keras dan berkata kasar kepadamu. Aku melakukan itu semua karena aku mencintaimu dan tidak ingin kehilanganmu, Lea," ujar Vino, mengutarakan perasaannya.
"Iya, Vin. Aku mengerti. Hmmm, oh iya … aku ingin menjadi teman akrab Kak Ajeng. Menurutmu, apa Kak Ajeng bisa menerimaku menjadi temannya?"
"He? T—teman akrab? Mengapa tiba-tiba?" tanya Vini, herang dengan keinginan yang baru saja dikatakan oleh istrinya.
"Karena aku melihat Kak Ajeng sangat baik," jawab Lea, ia begitu polos.