"Lea, kenapa datang? Aku sudah bilang kalau aku pulang telat, bukan?" tanya Vino, namun kali ini ia terlihat tidak senang dengan kedatangan sang istri.
"Vino, aku hanya ingin—"
"Ingin apa? Bertemu dengan Ben? Iya?!"
"Vin, kenapa kau berkata seperti itu? Aku datang untukmu—"
"Sudahlah Lea … bertemu dengan Ben adalah ujian bagiku. Namun sepertinya kau menyepelekan hal tersebut!"
"Vin, aku datang untukmu, bukan untuk yang lain. Jika aku ingin bertemu dengan Kak Ben atau apapun hal yang kau khawatirkan itu, aku tidak akan meminta Radi untuk ikut bersamaku, menemaniku menunggumu hingga malam seperti ini—"
"Lea? Radi? Kalian datang menjemput Vino?" tanya Ajeng, tiba-tiba saja datang dari arah belakang Vino. Sepertinya Ajeng menyusul Vino yang sudah berjalan lebih dulu.
"Ajeng?" gumam Vino dengan mata membelalak, ia kaget mengapa Ajeng mengikutinya ke kantin.
"Kak Ajeng? Kakak belum pulang juga?" tanya Lea menyapa.