Almira langsung menyentak kasar lengan orang itu. Sungguh, sekarang dia tidak bisa menjabarkan apa yang dia rasakan di hatinya.
"Untuk apa kita bicara, hah? Semuanya sudah selesai Rian! Kita udah berakhir!" ucap Almira penuh penekanan.
"Enggak! Enggak ada yang berakhir diantara kita! Jadi, ayo kita bicara!"
Tanpa memperdulikan penolakan Almira, Rian memaksa gadis itu untuk masuk ke dalam mobil. Kebetulan memang tadi dia sengaja membawa mobil milik Livia agar mudah berjalan kemana saja tanpa harus naik turun taksi.
"Kamu apa-apa, sih, Rian? Aku enggak mau ngomong sama kamu!" kesal Almira mencoba keluar dari mobil.
Rian sama sekali tidak peduli, laki-laki itu langsung tancap gas meninggalkan pelataran kantor.
"Rian, berhenti! Kamu mau bawa aku kemana?" tanya Almira benar-benar kesal pada kelakuan mantan kekasihnya.