"Malam telah tiba, hore" Ade nyanyi dimobil
Bella hanya melihat keluar dari kaca mobil entah apa yang dipikirkannya. Shintya, Bunda mereka fokus menyetir mobilnya. Yah hari ini mereka dalam perjalanan menuju kerumahnya Adit untuk memenuhi undangan makan malam
beberapa jam kemudian Bunda dan kedua anaknya sudah sampai dirumahnya Adit
"hore sudah sampai" Ade cepat-cepat membuka pintu mobil dan turun dari mobil
"Ade pelan-pelan turunnya, Ade jangan cepat-cepat jalannya" perintah Shintya
Bella lalu turun dari mobil, tanpa mengatakan apa-apa. Shintya memarkirkan mobilnya didepan halamannya Adit, kini kedua kakak beradik sudah didepan pintu dan memencet bell rumah itu
"ting-tong, ting-tong" begitu bunyinya
"yah sebentar" suara dari dalam rumah terdengar
lalu pintu rumahnya terbuka
"wah! kalian sudah datang rupanya" Kristina kaget dan senang
melihat Bella dan Ade
"halo tante s'lamat malam" kata Ade
"malam tante" kata Bella
"yah malam juga" kata Kristina
"apa hanya kalian berdua yang datang" tanya Kristina
"tidak, kami datang dengan Bunda, oh... itu Bunda" Ade melihat dan menunjuk kearah Bundanya
Kristina memicingkan matanya dan dia terkejut ketika Bundanya Ade mendekat
"Shintya"bisik Kristina
"Kristina"bisik Shintya
mereka berdua sama-sama kaget, sama-sama terkejut. Sedangkan Ade dan Bella bingung melihat kedua
ibu-ibu itu, tiba-tiba ada yang datang dari dalam rumah menghampiri Kristina
"Bu, ibu apa tamunya sudah datang" itu Adit yang bicara
Kristina pun tersadar
"eh iya tamunya sudah datang" kata Kristina
"kenapa nggak disuruh masuk" tanya Adit lagi
"eh iya ayo silahkan masuk" Kristina mempersilahkan tamu mereka masuk kedalam rumah
Ade, Bella dan Shintya masuk kedalam sambil mengikuti Adit dan ibunya sampai diruang makan
"Ayo silahkan duduk" kata Kristina
mereka pun duduk dikursi masing-masing
rupanya hidangan sudah tersedia dimeja makan sebelum Shintya dan kedua anaknya tiba
"wah banyak yah makannya tante, bisa buncit perut Ade kalo kebanyakan makan" kata Ade sambil melihat-lihat hidangan yang ada didepannya
"Ade yang sopan yah kalau bicara dirumah orang" Shintya mengingatkan
"ha, ha, ha" tawa Kristina
"nggak apa-apa kok namanya juga anak-anak" Kristina tidak keberatan
"maaf meskipun masih anak-anak tapi harus diajarkan sopan santun sejak dini" ralat Shintya
"maaf tante, ayah dimana maksud saya om Arthurnya dimana yah" kata Bella
keceplosan
Adit memicingkan matanya menatap Bella.
Shintya terkejut mendengarnya
"oh suami saya maksudnya mas Arthur masih dijalan mungkin terjebak macet" Kristina melirik ke Shintya
Kristina merasa nggak enak melihat Shintya, bagaimanapun juga Shintya dulunya adalah istrinya Arthur.
"sebelum kita makan, terlebih dulu kita berdoa, dan yang memimpin doa adalah Aditya karena ayahnya tidak
ada" kata Kristina melihat kearah Adit anaknya, begitu juga Bella, Ade dan Shintya melihat ke arah Adit
(Shintya tidak menyangka kalau Adit itu ternyata anaknya alm. Alan dan Kristina sedangkan Bella baru tahu kalau Adit saudara tirinya saat Kristina memperkenalkan Arthur sebagai suaminya di acara ulangtahunnya Kristina)
"baiklah kalau begitu, kalau sudah siap kita bisa mulai doanya" kata Adit
memimpin doa
mereka menundukkan kepala, menutup mata kemudian Adit mengucapkan doanya sedangkan Ade masih membuka matanya melihat apa yang mereka lakukan dan menirunya
"Doa selesai" ucap Adit
"Ayo silahkan nikmati makanannya" kata Kristina mempersilahkan
ibu-ibu terlebih dahulu mengambil nasi, sayur, laukpauk, dan ikan kemudian disusul sang kakak dan terakhir
si adik
"Ade pelan-pelan makannya" Shintya menasihati Ade
"tante ikannya enak s'kali Ade suka, pingin nambah" kata Ade
"makasih Ade ayo silahkan kalau mau nambah" sahut Kristina
"Ade dihabisin dulu makannya yang ada dimulut Ade, baru Ade boleh bicara" tegur Shintya
"maaf Bunda" kata Ade
Bella dan Adit hanya melihat sekilas kearah Shintya dan Ade lalu meneruskan makan mereka
Sementara mereka sedang menikmati makan malam, handphone Kristina berbunyi
"maaf permisi sebentar" Kristina meninggalkan meja makan dan menuju keruang tamu
Kristina melihat layar di hpnya dan disitu ada nomor yang tidak dikenal, sesaat dia ragu untuk menjawab panggilan itu tapi akhirnya dia menjawab panggilan itu
"maaf dengan siapa yah" tanya Kristina
"maaf apa ini dengan keluarganya tuan Arthur" suara tak dikenal
"iya saya istrinya mas Arthur, ini dengan siapa yah" Kristina heran, curiga
"maaf nyonya kami dari Rumah Sakit Bintang Mulia menginformasikan bahwa suami anda tuan Arthur
mengalami kecelakaan dan saat ini sedang dirawat diruangan ICU" suara itu menerangkan
"apa su...suami sa...saya kecelakaan" Kristina shock "yah benar nyonya" kata suara itu
"bagaimana keadaan suami saya" tanya Kristina kuatir
"saat ini suami nyonya sedang diperiksa oleh dokter, untuk informasi lebih lengkap, nyonya bisa datang ke
Rumah Sakit sambil mengurus administrasinya" kata suara itu
"baik-baiklah saya akan segera datang kesana, terimakasih" Kristina mengakhiri percakapannya
Kristina pun kembali keruang makan sambil menangis. Melihat hal itu Adit bertanya kepada ibunya
"bu ada apa, apa tadi ayah yang telpon?" tanya Adit
"Adit ayah kamu, ayah kamu kecelakaan" kata Kristina menangis
"apa ayah kecelakaan!" kata Adit dan Bella bersamaan
Adit melihat kearah Bella, kenapa Bella memanggilnya ayah. Bella merasa Adit mengawasinya, Bella lalu menundukkan kepalanya
"ayo nak kita kerumah sakit" kata Kristina menarik Adit
"dirumah sakit mana ayah dirawat kata" Adit kepada ibunya
"Rumah Sakit Bintang Mulia" kata Kristina ibunya Adit
Shintya merasa dia harus ikut bersama mereka, dia khawatir dengan kondisi Arthur mantan suaminya.
Apalagi Shintya bawa mobil sendiri.
"Bisakah saya dan anak-anak ikut apalagi saya bawa mobil sendiri" Shintya menawarkan diri
"baiklah, tunggu sebentar saya mau mengambil surat-surat kesehatan mas Arthur dulu" kata Kristina
"biar aku bantu, ibu" Adit menolong ibunya
"Aku dan anak-anak akan menunggu dimobil" kata Shintya kepada Kristina
Setelah Kristina dan Adit mengumpulkan semua surat-surat kesehatan mas Arthur, mereka pun segera
bergegas keluar dari rumah tak lupa mengunci rumah mereka dan masuk kedalam mobil Shintya kemudian mereka semua menuju kerumah sakit tempat Arthur dirawat