Sementara itu Joshua menunggu kedatangan Zefa dengan sedikit gelisah, dia terus mondar mandir di samping motornya. Otaknya sempat memanas ketika mendengar suara serak yang keluar dari mulut Zefa, gadis muda itu tidak mengetahui bahwa Joshua telah menunggu kedatangannya dari pukul 17.00 sore tadi namun, setelah dia memikirkan ulang amarah Joshua mereda.
'Mungkin saja aku terlalu awal untuk datang kesini,' pikirnya dengan menurunkan kedua matanya dan menatap hitamnya aspal jalan.
"Kak Joshua."
Joshua reflek menoleh kearah pintu rumah ketika mendengar ada seseorang yang memanggil namanya, kedua netra pria itu tidak hentinya membesar ketika melihat tampilah seorang gadis yang sedang berjalan ke arahnya.
'Tidakku sangka Zefa sangat manis,'batinnya.
