Isakan tangis terdengar dari telinga Joshua, hal itu membuat pria itu terkejut. Ia melepaskan pelukannya dan melihat gadis yang tengah di peluknya saat ini sedang menangis. "Ze-zefa maafkan aku, apa aku terlalu kasar padamu?" Seketika semua arahanya sirna saat melihat buliran air mata dari Zefa, tangannya mengusap air mata yang mengalir dipipi Zefa dengan lembut.
"Aku sangat takut, aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan, aku...."
Melihat air mata Zefa semakin deras. Ia kembali memeluk Zefa, Joshua merasa bertanggumg jawab karena telah membuat Zefa menangis
Namun, sebenarnya bukan itu yang membuat Zefa menangis. 'A-aku takut jika kau bagian dari mereka, aku sangat takut jika kau bernasip sama dengan Putra,' batinnya.
~
"Maaf aku sudah membuatmu takut."