Zefa terbangun dengan merengggangkn otot tubuhnya. "Nyenyak juga," gumanya dengan suara serak. Dia mengedarkan padangan ke seluruh kelas namun mereka semua telah hilang entah kemana.
Ponsel yang berada di dalam lacinya tiba-tiba bergetar. Zefa mengambil kemudian membaca isi pesan tersebut, disana tertulis jelas kalau dirinya harus menemui guru piket.
Namun, sebuah perasaan mengganjal tiba-tiba masuk ke dalam hatinya akan tetapi dia megabaikanya dan bergegas ke tempat pertemuan mereka yaitu ruang osis.
Setibanya di sana, Zefa tidak menemukan siapapun dan hanya adan sebuah kardus yang berisi uang donasi. Dia segera menyingkir dari sana dan kembali ke kelas.
Suasana kelas menjadi suram, sepanag mata dari teman sekelasnya menaatapnya dengan intens. 'Ada apa ini?'
***
Sejenak Zefa terdiam melihat sorot mata temannya dan lama-kelamaan dia mulai tidak tahan dengan situasi saat ini. "Ada apa?" tanyanya ke seluruh teman sekelasnya.