Melihat Joshua yang sudah duduk manis di ruang makan adalah hal yang sudah biasa Zefa lihat, selama dua hari ini Joshua selalu menjemputnya bahkan, sebelum dia bangun seniornya sudah datang membangunkannya.
Awalnya Zefa agak terganggu namun, percuma saja jika dirinya menentang permintaam senior galak itu. setelah sampai di parkiran sekolah barulah mereka berpisah karena kelas mereka yang berlawanan arah.
Zefa mengira bahwa pagi ini terasa seperti biasanya tapi sebuah pemandangan mengejutkan berada di depan matanya saat dirinya hendak melewati koridor sekolah. Di depan sana terlihat ramai sekali hingga para murit itu menggerombol dan membuat lingkaram seolah-olah mereka melihat sebuah pertunjukan menarik di tengah-tengah gerombolan itu.
