Suara bariton terdengar jelas tepat dibelakang Zefa dan sosok dibelakangnya mulai berjalan menghampiri keramaian diiringi dengan tatapan tajam mengarah kearahnya sebelum dia kembali menoleh kedepan, tanpa mengucapkan sepatah kata pada Zefa.
Mata Zefa mengikuti setiap langkah kaki pria itu hingga badan tingginya menghilang dalam kerumunan para murit. Ia berusaha menyembunyikan ketakutannya dalam lantunan sebuah musik yang terdengar merdu di telinganya. 'Apa kak Joshua marah?'
~
"Zefa, apa kau tau kalau ada siswa yang dibunuh?"
Suara nyaring seorang gadis terdengar jelas di telinga Zefa, ia memusatkan atensinya ke pada Maria yang tengah duduk di bangku depan. Akan bohong jika dirinya merasa tidak penasaran mengenai siswa yang terbunuh tadi.
"Me-memang dia dibunuh oleh siapa?" Zefa menatap Maria dengan sorot serius.
"Dari berita yang kudengar dia dibunuh oleh orang yang memakai hoddie berwarna merah, terlihat dari cctv atap sekolah. Dan siswa yang dibunuh itu kau tau bukan?"