Chereads / Takdir dan Kebahagiaan / Chapter 15 - Masa Lalu Penjaga Takdir 2

Chapter 15 - Masa Lalu Penjaga Takdir 2

Oh iya, aku lupa memperkenalkan namaku. 31, tiga puluh satu. Yap, namaku adalah nomor. Bukan hanya nomor biasa. Namun adalah jumlah Fate Keeper yang telah Sang Penulis ciptakan sampai saat ini. Tadi sudah aku jelaskan bahwa hanya akan ada satu Fate Keeper yang menjaga semesta tak terhingga ini. Namun ketiga puluh penjaga lain telah berkhianat. Sebagian dari mereka melanggar aturan karena sudah muak dengan perintah dari Sang Penulis. Kata Dewa yang menciptakan semesta ini, ada satu Penjaga Takdir yang melanggar aturan lebih dari yang lain.

Bukan hanya melanggar, namun juga melawan takdir yang ia seharusnya jaga. Nomor tiga puluh. Yap, alasan kenapa aku diciptakan beberapa menit lalu. Nomor tiga puluh telah melawan perintah Sang Penulis untuk menghapus keberadaan seorang penyihir antar dimensi. Penyihir itu sebenarnya bukan berbentuk manusia, namun roh yang bisa bersembunyi kedalam tubuh manusia dari dimensi manapun. Kata Sang Penulis, roh itu selalu keluar tepat saat Fate Keeper menghapus keberadaannya. Lalu berpindah ke tubuh lain yang berada di dimensi Lain.

Karena Roh itu tidak terlihat, jadi aku harus mencari orang yang memiliki kemampuan sihir. Karena Sang Penulis tidak pernah menciptakan dimensi dengan manusia yang punya kekuatan spesial. Jikalau ada itu otomatis menjadi lawan dari Sang Penulis. Dewa pencipta itu tak suka disaingi, ia akan langsung menghapus orang yang memiliki kekuatan yang berpotensi melawannya di masa depan. Kekuatan itu bisa muncul akibat dari anomali aneh yang seketika terjadi pada satu diantara jumlah semesta yang tak terbatas ini.

[Dimensi 3521]

Target: Nomor 30

Tujuan: Hapus

Begitulah pesan yang aku terima dalam topeng besi berteknologi tinggi di kepalaku ini.

Ruangan putih, tak ada batas sama sekali. Aku berdiri pada permukaan yang tidak terlihat oleh mata telanjang ku. Tempat ini bernama Void, atau ruang hampa. Berguna untuk memulihkan kekuatan jantung di tubuhku ini. Karena kekuatan ku bergantung pada jantung, dan ditempat ini aku bisa bermeditasi dan siap untuk menerima perintah berikutnya. Ku pakai pelindung besi yang berbentuk tangan robotik di kedua tanganku ini. Menutupi ujung jari sampai siku, tangan besi ini memiliki lampu indikator di punggung tanganku. Berguna sebagai penanda ketika aku mengaktifkan kekuatan Time Fluids ku.

Lampu indikator di tangan kanan akan bersinar merah dan kiri akan berwarna biru. Sesuai dengan warna darah dalam tubuhku ini. Lengan kiri ku juga memiliki indikator di pergelangan tanganku, menunjukan detak jantungku per enam puluh detiknya. Sekarang indikatornya menunjukan angka 80 BPM (Beat Per Minute). Jika angkanya menembus 120 maka kekuatanku akan aktif, namun jika lebih dari 300 aku akan mati karena itu batas maksimum kemampuan jantungku.

Selain lengan baja, aku juga mengenakan sepasang sepatu besi yang bisa mengendalikan gravitasi. Sebenarnya kemampuan fisik ku sama dengan manusia biasa. Tak bisa terbang, tak bisa lari cepat, dan tak bisa menghancurkan batu besar dengan sekali pukul. Namun dengan bantuan alat teknologi dari dewa itu, aku bisa melakukan semua hal itu.

Aku menekan lingkaran bagian telinga kanan di topeng besi ku.

[Cairan Siap!]

Biru: 50%

Merah: 50%

Begitulah notifikasi yang aku terima di layar topeng besi ku. Disaat yang bersamaan lampu indikator di kedua lengan besi ku menyala sesuai dengan bagiannya. Biru, dan Merah. Indikator detak jantungku meningkatkan angkanya menjadi 130 BPM. Lalu listrik mulai mengamuk di sekelilingku. Menyambar ke kanan dan kiri, ku buka kedua telapak tanganku bersiap melompat ke dimensi yang ku tuju.

[Lompatan Siap!]

-Dimensi: 3521-

Aku mengepalkan kedua tanganku seketika. Lalu lompatan pun terjadi.

Swushhh!!