---------(Sebelum Lompatan)---------
Pada suatu malam yang gelap, seorang dewa sedang bingung. Lalu, karena melihat pulpen dan buku kosong di depan matanya. Ia pun memutuskan untuk menulis sebuah kisah. Kisah yang menciptakan alam semesta kami. Namanya adalah Sang Penulis, dewa itu jugalah yang menciptakan diriku ini. Aku tidak pernah melihatnya, aku tak pernah mendengarnya. Namun yang jelas, aku selalu mendapat perintah dari Sang Penulis untuk menjaga kelangsungan alam semesta-nya ini. Setiap semesta hanya memiliki satu bumi yang dihuni oleh manusia. Namun, Sang Penulis menciptakan Semesta yang tak terbatas.
Fate Keeper, itulah diriku, melompat dari satu dimensi ke yang lain. Hanya untuk menjaga setiap bumi agar ceritanya sesuai dengan keinginan Sang Penulis. Aku selalu mengenakan topeng pelindung yang menutupi seluruh kepalaku, berguna untuk menjaga ingatan, atau kenangan yang akan hilang bila aku melompat antar dimensi. Dengan pelindung ini, aku tetap bisa mengingat seluruh kejadian sebelum melompati ruang dan waktu. Hanya ada satu Fate Keeper yang akan menjaga semesta yang tak terhingga jumlahnya ini. Namun, bila aku melakukan hal yang melanggar aturan. Aku akan digantikan oleh orang lain yang Sang Penulis ciptakan.
Hal hal yang tak boleh kami langgar antara lain adalah, menampakan diri ke orang lain. Kenapa? Karena tentu itu bisa mengganggu takdir seluruh isi bumi yang aku pijak. Karena benang takdir itu sangat mudah terbentuk, namun tidak mungkin untuk diputus. Jika aku memperlihatkan diriku di depan seseorang, otomatis aku terikat dengan takdir mereka. Aku tidak bisa berbicara, bertemu dengan seseorang, tapi aku tetap bisa melihat mereka dengan bebas. Karena salah satu fitur dari Time Mask atau topeng besi yang ku kenakan ini adalah menjadi tidak terlihat.
Sebagai makhluk spesial, aku memiliki kelebihan yang tak dimiliki oleh manusia biasa. Yaitu, mengatur waktu, memperlambat, mempercepat. Atau juga kembali ke masa lalu di semesta yang sedang aku pijak. Di dalam tubuh kami tidak mengalir darah. Namun kami memiliki Time Fluids, atau Cairan Waktu. Berguna sebagai pengganti darah, terpompa melalui jantung kami, dan memberiku kehidupan abadi. Tubuh ku ini tidak hanya dialiri satu jenis Time Fluids. Tubuh bagian kiri ku dialiri cairan warna biru, akan tetapi bagian kanan berwarna merah.
Pertama warna biru, atau Cairan Pengendali. Yap, darah tubuh bagian kiri ku berwarna biru seperti langit. Cara kerja cairan ini sama seperti darah. Yang berbeda ada di jantungku, bukan hanya memompa. Tapi cairan ini memang berasal dari jantung istimewaku. Cairan Pengendali ini tentu membuatku bisa mengendalikan waktu. Bagaimana caranya? jujur saja aku tidak tahu, karena kekuatanku sama seperti sihir. Hanya saja tidak memakai mantra. Yang jelas, setiap aku ingin mengaktifkan jurusku itu. Jantungku akan berdetak lebih dari 120 denyut per menit atau 120 BPM. Setelah mencapai angka itu, tergantung bagian tubuh kanan atau kiri yang ingin ku gunakan, syaraf dan pembulu darahnya akan bersinar. Tentu saja sesuai dengan warna Cairan Waktu, yang kiri berwarna biru, dan kanan berwarna merah.
Sekarang Time Fluid merah yang berkeliling di tubuh bagian kanan. Merah, melambangkan warna terang, berani, dan amarah. Setidaknya itu yang aku tangkap setelah ribuan tahun memiliki cairan ini di dalam tubuhku. Cara kerjanya jauh berbeda dengan Cairan Waktu biru. Tangan kanan ini sudah menghapus keberadaan jutaan orang yang berusaha melawan takdir. Yap, Cairan merah ini bersifat penghancur atau penghapus. Dengan hanya menyentuh pundak targetku, ia otomatis lenyap beserta seluruh benang takdir yang mengikatnya. Semua kenangan tentangnya akan dihapus dari dunia tersebut. Tak akan ada orang yang mengingatnya. Barang dan sisa sisa peninggalannya pun akan ikut hilang.