Julian terdiam secara tiba-tiba saat ia menyadari sesuatu. Entah mengapa ia tidak nyaman jika harus meninggalkan Rayn sendirian di rumah sakit.
"Bagaimana kalau Pak Albert saja yang kembali ke kantor? saya sudah pesan kepada salah satu pelayan di sana untuk berjaga-jaga." Julian beranggapan bahwa pendapatnyalah yang terbaik. Setidaknya, hanya dirinya yang bisa diandalkan saat ini.
Albert memandang Julian lekat-lekat. Kedua tangannya kini berpegang pada pinggangnya yang ramping. Ia mungkin memikirkan sesuatu, tetapi mungkin juga sedang menduga hal lain. Terkadang, dalam perjalanan menuju sebuah tujuan, kita akan dihadapkan pada keraguan.
"Pak?" Albert merasa tidak ingin mengatakan hal ini, "apakah Pak Julian tidak percaya dengan saya?" katanya dengan pandangan tidak percaya.
Bagaimana mungkin Julian mempercayai seseorang yang sangat lihai dalam membolak-balikkan fakta? yang pintar membuat para terdakwa menjadi korban yang tidak bersalah?