"Dua kali?" ucap Julian tidak percaya. "Apakah itu yang menyebabkan darahnya mengucur lebih banyak?"
"Saya rasa begitu, bagaimana jika Pak Julian mengantarkan ke rumah sakit." Emily berharap Julian dapat memutuskan kali ini dengan lebih cepat, meskipun pasti baginya sangat berat.
"Baiklah," ujar Julian kemudian berjongkok untuk membawa Rayn. "Kalau kita tidak buru-buru membawanya, mungkin akan terjadi hal buruk pada Tuan Rayn."
"Baik saya akan bersiap," kata Emily yang hendak meninggalkan kamar Rayn.
"Tunggu," Julian masih perlu sesuatu, "tolong bawakan saya air putih."
Emily mengangguk kemudian melanjutkan langkahnya untuk keluar dari kamar Rayn.
Keputusan ini memang tidak mudah, Julian memegang pundaknya dan masih terasa sakit. Seandainya ia tidak seperti ini, tentu saja Julian akan langsung membawa Rayn tanpa babibu berpikir tentang ambulans.
Ketika kita mengharapkan pada manusia untuk berbuat dengan cepat dan cermat, akan ada kekecewaan yang mungkin dirasakan.
