Yueyin sangat bersemangat untuk membuat sarapan, dia akan segera membuat sarapan untuk dirinya sendiri dan juga dia akan mengambil telur dari kandang di belakang rumahnya untuk memberi makan naga kecil yang dia temukan kemarin. Yueyin saat bangun tadi sudah melihat keadaan naga kecil itu terlihat sangat baik, dia akan melepaskannya nanti saat naga itu benar-benar sudah sembuh. Setelah sarapan, Yueyin akan segera menuju ke kota Kaifeng untuk menemui Bibinya dan melihat apakah usaha mereka sudah membuahkan hasil atau belum.
Yueyin saat ini sudah menghidangkan seluruh makanan yang dia masak di atas meja tempat biasanya dia makan bersama Bibinya. Dia kemudian segera mengambil telur burung puyuh yang dipeliharanya lalu mencucinya dan menaruh di piring kecil. Yueyin meletakkannya diatas meja tempat dia menghidangkan makanan untuknya, dia lalu menuju ke dalam kamarnya dan melihat naga kecil itu sudah membuka matanya. Naga kecil itu berderik saat Yueyin memasuki kamar dan mendekatinya, dia sepertinya sangat bahagia saat Yueyin tiba.
Yueyin segera mengulurkan tangannya dan naga kecil itu naik kedalam tangan Yueyin yang sebenarnya agak takut digigit oleh mahkluk melata itu. Yueyin kemudian segera membawa naga itu ke ruang makan dan meletakkannya diatas meja. Yueyin kemudian segera mendekatkan telur itu dan tersenyum kepada naga kecil itu sambil membelai kepala naga kecil itu. "Naga kecil, makanlah dulu! kamu pasti laparkan?" tanya Yueyin sambil menyodorkan telur itu pada binatang kecil yang sangat cantik itu. Yueyin berharap naga kecil itu akan memakan telur-telur itu tetapi naga itu malah menjauh dan Yueyin mengira dia tidak menyukai telur.
"Naga kecil, apakah kamu tidak menyukai telur? bukankah kamu makan makanan sejenis ini? lalu apa yang ingin kamu makan?" tanya Yueyin bingung. Dia kemudian mengembalikan telur-telur itu ke belakang dan saat dia kembali Yueyin melihat makanannya yang berada diatas meja sudah habis semuanya. Naga itu sepertinya sangat kelaparan sehingga memakan semuanya tanpa menyisakan sedikitpun untuknya. Untung saja Yueyin masih menyimpan yang akan dia bawa kekota nanti. Dia kemudian mengambilnya sedikit untuk sarapan.
"Naga kecil, kenapa kamu memakan semua makananku? kenapa kamu lebih menyukai makanan matang daripada makanan mentah?" tanya Yueyin bingung, dia terus membelai kepala naga kecil itu dengan lembut hingga kini naga itu memejamkan matanya dan tidur. Semalaman naga kecil itu memang kurang tidur karena dia terus menatap wajah Yueyin yang sangat cantik itu berbaring didadanya.
Yueyin tersenyum dan dia segera memindahkan naga kecil itu kembali ke dalam kamarnya. Yueyin kemudian segera menutup pintu rumahnya dan segera menuju ke kota untuk menemui bibinya. Yueyin akan kembali setelah mengantarkan makanan kepada Shuwan dan akan kembali lagi kerumahnya. Yueyin juga mengatakan kepada Shuwan kalau dia akan berada dirumah beberapa hari. Shuwan tentu saja menyetujui apa yang diinginkan Yueyin. Lagipula toko masih tetap sepi meski saat ini sudah hari ketiga mereka membuka toko itu.
"Yueyin, kalau kamu ingin tinggal dirumah aku setuju. hanya saja apakah kamu tidak kesepian dirumah seorang diri?" tanya Shuwan kepada Yueyin yang tersenym dan menggelengkan kepalanya. "Bibi, aku akan menggunakan waktuku untuk membuat stok perhiasan. Kalau sudah banyak aku akan mengantarkannya kemari. Bibi jangan khawatir dengan keadaanku." ucap Yueyin meyakinkan bibinya. Dia kemudian segera kembali karena merasa khawatir meninggalkan naga kecil itu terlalu lama.
"Bibi, aku kembali sekarang ya!" pamit Yueyin pada Shuwan yang memberi Yueyin beberapa tail uang perak untuk membeli barang yang dia perlukan juga untuk jaga-jaga siapa tahu dia membutuhkannya. "Yueyin, ambil uang ini untuk pegangan siapa tahu kamu membutuhkan sesuatu selama bibi tidak dirumah, jaga diri baik-baik dan segera datang kalau ada yang kamu perlukan!" ucap Shuwan sambil membelai kepala Yueyin seperti seorang ibu yang sangat menyayangi putrinya. "Terima kasih, Bi. Aku permisi dulu." Yueyin segera meninggalkan toko dan segera menuju ke rumahnya. Saat dia tiba dirumahnya, Yueyin mendapati rumahnya sudah tertata rapi dan bersih.
Yueyin sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya saat ini, dia segera memasuki rumahnya dan menemukan Naga kecil masih terlelap dan hatinya kembali tenang. Dia juga segera berbaring disamping naga kecil dan segera memejamkan matanya karena Yueyin sangat lelah dan mengantuk. Rencananya setelah istirahat sebentar, Yueyin akan kembali membuat perhiasan untuk menambah koleksi di tokonya. Yueyin tertidur sangat nyenyak hingga saat dia terbangun sudah menjelang sore.
Yueyin segera beranjak dan dia mengerutkan keningnya saat tidak melihat Naga kecil ditempatnya semula, dia segera bangun dan mencari naga kecil itu di seluruh kamarnya tetapi tetap tidak menemukannya. Yueyin segera keluar dari kamarnya saat dia mencium aroma yang sangat menggugah selera. Yueyin segera menuju ke dapur dan mendapati seorang lelaki yang terlihat sangat gagah sedang memasak di dapurnya. Yueyin tidak dapat melihat wajah lelaki itu, tetapi kalau dia melihat dari postur tubuhnya, seharusnya lelaki itu memiliki wajah yang sangat tampan.
"Siapa kamu?" tanya Yueyin membuat lelaki itu sangat terlejut karena dia ketahuan oleh Yueyin. "Kenapa kamu berada dirumahku bahkan memasak disini?" tanya Yueyin menatap lelaki yang sangat tampan seperti dugaannya itu. lelaki itu benar-benar sangat tampan dengan mengenakan pakaian berwarna biru muda cerah. Yueyin mengerutkan keningnya lagi dan sepertinya dia mengenali warna itu. Seketika dia teringat pada naga kecil yang beberapa hari yang lalu telah ditolongnya. "Nona, maafkan kelancangan saya! Saya hanya ingin membalas budi kepada Nona karena anda begitu baik telah menolong dan mengobati luka saya sehingga kini telah sembuh." ucap lelaki tampan itu.
Yueyin mengedip-kedipkan matanya seolah tidak percaya. Mendengar apa yang dikatakan lelaki itu sesunggunhnya dugaannya benar. Dia kemudian mendekat dan menyentuh tubuh lelaki tampan itu. "Maaf, apakah kamu naga kecil itu? apakah ini adalah wujud lain dari naga yang aku tolong kemarin itu?" tanya Yueyin pada lelaki dihadapannya yang langsung mengangguk dan tersenyum. Benar, Nona. perkenalkan saya Zhang Jiangwu..." ucap pemuda itu sambil mengulurkan tangannya. Yueyin hanya terbengong dan menganga karena terlalu terkejut dengan apa yang dilihat dan didengarnya saat ini.