Chereads / Legend of Love of Two Hostile Clans / Chapter 8 - Istana Naga

Chapter 8 - Istana Naga

"Jiangwu, kenapa kamu mengajakku kesini? apakah ada yang ingin kamu tunjukkan kepadaku?" tanya Yueyin pada Zhang Jiangwu yang hanya membalas pertanyaan Yueyin dengan sebuah senyuman. "Yueyin, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih kepadamu. Aku akan memberimu hadiah yang sangat cantik." ucap Zhang Jiangwu pada Yueyin yang masih menatapnya dengan tatapan heran. Zhang Jiangwu kemudian melambaikan tangannya dan dalam sekejap mata penampilan Yueyin berubah. Kini dia mengenakan gaun berwarna merah keemasan yang sangat mewah dan rambutnya juga tertata sangat rapi lengkap dengan hiasan kepala yang sangat cantik, sangat cocok dengan wajahnya dan kini dia menjadi semakin Cantik.

"Jiangwu, apakah kamu yang mengganti pakaianku?" tanya Yueyin yang langsung diangguki oleh Zhang Jaingwu. Kini Zhang Jiangwu segera berubah menjadi seekor naga yang sangat besar dan segera meminta Yueyin menaiki punggungya, Yueyin saat ini sudah tidak takut lagi. Dia duduk di tengkuk Zhang Jiangwu dan berpegangan pada tanduknya. "Sudah siap, Nona manis?" tanya Zhang Jiangwu sebelum mengajak Yueyin terbang dan menuju kesebuah danau yang dulu digunakan Zhang Jiangwu untuk berkultivasi. Karena Zhang Jiangwu telah menghias tempat ini sedemikian rupa, Yueyin menjadi lupa akan tempat dimana pertama kalinya dia berada di dunia bawah ini.

"Jiangwu, dimana kita sekarang? tempat ini sungguh cantik dan aku sangat menyukainya." ucap Yueyin yang sejak mereka sampai hingga saat ini selalu tersenyum. Dia benar-benar menyukai tempat ini. Langit sudah gelap sekarang, jadi dia benar-benar tidak mengenali tempat ini. Yueyin sangat menikmati malam ini, mereka kemudian memasuki danau dan mereka kemudian sampai di sebuah istana bawah laut yang sangat menakjubkan. Suasananya sangat menyenangkan, istana itu didominasi dengan warna biru yang sangat mirip dengan sisik milik Zhang Jiangwu. Mereka kemudian segera berhenti di sebuah taman yang sangat indah. Kini Zhang Jiangwu sudah kembali berubah wujud menjadi seorang pemuda tampan seperti semula.

"Yueyin, ini adalah tempat tinggalku selama ini, tetapi sekarang aku sudah tidak tinggal ditempat ini lagi karena aku sedang menunaikan sebuah tugas yang sangat penting. Aku akan memberikanmu kunci agar kamu bisa sewaktu-waktu datang ketempat ini." ucap Zhang Jiangwu pada Yueyin, dia kemudian memberikan sebuah mutira biru kepada Yueyin dan memintanya segera menelannya. Yueyin segera menelan mutiara itu dan kini Yueyin bisa bernapas didalam air. Segel spiritual yang dibuat Zhang Jaingwu sudah di lepas tetapi kini Yueyin sudah bisa bernapas seperti saat dia berada didaratan.

Zhang Jiangwu dan Yueyin segera berkeliling dan kini keduanya sampai disebuah tempat yang sangat indah, tempat ini adalah inti dari istana ini. Mereka saat ini sedang berada disebuah ruangan dengan kolam pemandian ajaib yang dimiliki oleh Zhang Jiangwu, dia segera berendam di kolam itu sementara Yueyin memperhatikannya. Seketika luka-luka yang diderita oleh Zhang Jiangwu segera menghilang dan sembuh saat itu juga. Yueyin sangat terkejut dengan apa yang dilihatnya. Dia tidak menyadari kalau sebenarnya dia juga memiliki kemampuan yang ajaib seperti itu.

Setelah semua lukanya sembuh. Zhang Jiangwu kemudian segera naik kembali dan mendekati Yueyin. Mereka kini duduk bersama dan berbincang banyak hal, disini Yueyin yang banyak bertanya. Zhang Jiangwu sangat menyukai Yueyin yang sangat tulus dan sangat sederhana. Gadis seperti ini yang sedang dicarinya, hanya saja dia belum mengetahui siapa sebenarnya gadis ini, Zhang Jiangwu akan bertanya kepada sesepuh yang saat ini berada didunia atas, sayangnya orang yang mengetahui segalanya itu saat ini masih berkultivasi dan entah kapan dia akan terbangun. Zhang Jiangwu harus bersabar menantikan hari itu, yang terpenting saat ini dia sudah memiliki beberapa helai rambut milik Yueyin.

"Jiangwu, apakah kamu hanya tinggal sendiri disini?" tanya Yueyin yang langsung diangguki oleh Zhang Jiangwu. "Iya, aku hanya tinggal sendiri karena keluargaku terpisah dan kini entah berada dimana, saat ini aku baru menemukan beberapa orang saja dari klanku yang masih tersisa. Aku bahkan tidak tahu apakah kedua orangtuaku dan keluargaku masih hidup atau tidak." ucap Zhang Jiangwu. Yueyin sangat memahami apa yang dirasakan oleh teman barunya itu.

"Jiangwu, sebaiknya kita tidak membicarakan sesuatu yang menyedihkan seperti ini. Bukankah kita disini akan bersenang-senang? sekarang tunjukkan kepadaku apa lagi yang ingin kamu perlihatkan kepadaku!" pinta Yueyin dan Zhang Jiangwu segera mengajaknya kembali ke taman yang sangat indah yang mereka temui saat datang tadi. "Yueyin, lihatlah!" Zhang Jiangwu kemudian melambaikan tangannya dan segera ribuan kunang-kunang beterbangan mengelilingi mereka berdua. Yueyin sangat bahagia dan dia berlarian mengejar kunang-kunang itu seperti seorang anak kecil yang sangat bahagia, dia berlarian sambil tersenyum seolah-olah tidak memiliki beban apapun dalam hidupnya.

"Yueyin, bagaimana pendapatmu? apakah kamu bahagia?" tanya Zhang Jiangwu yang kemudian tersenyum saat melihat Yueyin menganggukkan kepalanya. mereka kemudian beristirahat dan Zhang Jiangwu menepati janjinya, dia memasak banyak makanan untuk Yueyin dan semuanya sangat lezat. Yueyin merasa sangat kenyang dan kini mengantuk, dia kemudian tertidur di depan Zhang Jiangwu yang langsung menggendongnya dan membaringkannya diatas tempat tidurnya. Dia juga segera berbaring disamping Yueyin dan seperti yang terjadi kemarin, Yueyin menggunakan dada Zhang Jiangwu sebagai bantalnya.

Keduanya tertidur pulas dan mereka melewati malam ini bersama-sama. Saat pagi tiba, Yueyin membuka matanya dan mendapati kalau dirinya berada di dalam kamarnya, dia tersenyum saat mengingat kejadian semalam, Dia segera beranjak dan menemukan sarapan sudah lengkap, bahkan ada beberapa kotak makanan yang sudah siap dia bawa untuk bibinya dikota. Yueyin mencari keberadaan Zhang Jiangwu tetapi dia tidak menemukannya dimanapun. Yueyin kemudian berpikir kalau Zhang Jiangwu pasti sudah kembali. Yueyin tersenyum dan segera menyantap makanannya lalu bersiap mengunjungi Bibinya di pusat kota Kaifeng.