Yueyin segera menutup pintu rumahnya dan bersiap mengunjungi Bibinya dikota Kaifeng. Tidak lupa Yueyin membawa makanan yang sudah disiapkan oleh Zhang Jiangwu tadi sebelum dia pergi. Sepanjang perjalanan, Yueyin bersenandung karena saat ini hatinya sangat gembira, dia sudah berhasil menyembuhkan Zhang Jiangwu dan sekarang dia sudah kembali ketempat asalnya. Yueyin merasa sangat puas dan kini dia berharap kalau usahanya juga sudah membuahkan hasil meski sedikit. Selain membawa makanan, Yueyin juga membawa beberapa perhiasan jenis baru yang dibuatnya selama dia berada dirumah.
Yueyin terus berjalan seorang diri dan setelah menempuh perjalanan beberapa lama, dia akhirnya sampai di toko milik Bibinya yang sudah mulai didatangi oleh pengunjung. Yueyin merasa sangat bahagia, senyumnya mengembang dan dia kini langsung bergegas memasuki toko Bibinya dan segera membantu Bibinya yang agak kuwalahan dalam menghadapi pelanggan-pelanggannya. "Selamat Pagi Bibi, waah, lumayan ramai hari ini..." Yueyin meletakkan makanan diatas meja dan segera membawa perhiasan jenis baru ke etalase di bagian depan toko, dia segera merapihan perhiasan-perhiasan itu dan langsung di hampiri beberapa orang pelanggan.
"Nona, apakah itu perhiasan yang terbaru?" tanya seorang wanita paruh baya yang saat ini menghampirinya. Yueyin tersenyum dan segera mengangguk, dia jiga memperlihatkan perhiasan yang baru dibuatnya kepada wanita itu yang langsung membelinya. Wanita paruh baya itu tidak hanya membeli satu tetapi dia membeli beberapa buah perhiasan sekaligus. Yueyin menduga dia akan menjual lagi perhiasan-perhiasan itu. Yueyin juga melihat kalau pakaian wanita itu berbeda dari pakaian para penduduk yang berlalu lalang, mungkin dia datang dari luar kota.
Setelah pelanggannya satu persatu meninggalkan toko, Yueyin langsung menghampiri Bibinya yang kini terlihat sangat lelah, Saat dia datang tadi toko sudah lumayan ramai. "Bibi Shuwan, maafkan aku ya karena aku baru datang." ucap Yueyin sambil memijit lengan Bibinya yang kini menghentikan apa yang dilakukannya. "Yueyin, saat kamu tiba, pelanggan baru berdatangan, jadi kamu tidak bersalah. Sejak kemarin toko sepi dan Bibi juga heran kenapa hari ini ramai sekali." ucap Shuwan sambil tersenyum. Dia kemudian melihat kotak makanan yang dibawa oleh Yueyin.
"Yueyin, apakah kamu membawa makanan? Aku sangat lapar sekali karena saat buka sudah ada yang membeli, aku belum sempat memasak sarapan dan sekarang aku sangat kelaparan." ucap Shuwan terlihat kelelahan, Yueyin langsung tersenyum dan membuka kotak makanan itu. Dia kemudian mengeluarkan makanan-makanan yang telah dibuat oleh Zhang Jiangwu tadi. Yueyin mempersilahkan Shuwan untuk memakan makanannya terlebih dahulu sementara dia kembali berjaga di kasir karena saat ini kembali datang beberapa orang untuk melihat-lihat koleksi perhiasan milik Yueyin.
"Nona, bolehkan aku melihat yang ini?" tanya salah seorang lelaki yang terlihat masih muda, dia akan membeli untuk dihadiahkan kepada istrinya. Lelaki itu melihat sebuah gelang emas dengan permata merah ditengah-tengahnya. Gelang itu benar-benar sangat cantik. "Silahkan Tuan, gelang ini aku buat sendiri dan warna merah yang aku letakkan didalam gelang itu adalah kelopak mawar yang sengaja aku gunakan agar gelang itu memiliki aroma yang harum saat dikenakan oleh pemiliknya." ucap Yueyin menjelaskan dan lelaki itu langsung tertarik dan membeli gelang buatan Yueyin yang memang sangat bagus.
"Kalau begitu aku akan mengambil yang ini! tolong dibungkuskan, Nona. Aku akan mengambil uangnya terlebih dulu." ucap lelaki itu sambil merogoh lengan pakaiannya. Dia kemudian menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan harga barang yang baru saja dia beli. yueyin merasa sangat senang dan dia semakin bersemangat untuk membuat perhiasan dengan model terbaru. Dalam beberapa minggu toko perhiasannya sangat ramai dan Yueyin juga sudah memiliki pelanggan tetap yang berasal dari berbagai kota disekitar kota Kaifeng dan Louyang. Yueyin juga menerima pesanan dari toko perhiasan diluar kota.
"Bibi Shuwan, karena toko kita sekarang sangat ramai, bagaimana kalau kita merekrut karyawan untuk membantu kita ditoko dan menjadi kurir untuk mengantarkan pesanan-pesanan kita?" tanya Yueyin mencoba memberi usul kepada Bibinya yang kini menatap Yueyin dengan tatapan tidak yakin. "Yueyin, meski sekarang toko kita sudah ramai, tetapi aku belum yakin untuk merekrut karyawan. Aku takut kalau pemasukan kita belum stabil, Yueyin. Nanti malah kita akan memberatkan diri kita sendiri." ucap Shuwan pada Yueyin yang kini tersenyum sambil mengambil tangan Bibinya dan menggenggamnya.
"Bibi Shuwan, aku yakin kalau mulai hari ini dan seterusnya toko kita akan ramai, aku juga mulai menerima beberapa pesanan untuk dikirim keluar kota. Kita akan membagi tugas nantinya. Aku yang akan melayani pesanan sekaligus mengantarkannya sementara Bibi menjaga toko dengan ditemani oleh seorang karyawan wanita, bagaimana? karena kalau aku tidak ikut mengantar, aku takut ada sesuatu yang terjadi dalam perjalanan mengingat apa yang kita jual adalah perhiasan." ucap Yueyin meyakinkan Shuwan yang kini akhirnya menganggukkan kepalanya.
"Baiklah, Yueyin, kamu atur saja tentang perekrutan karyawan untuk toko kita." ucap Shuwan pada Yueyin yang akan tetap tinggal dirumah karena harus mengerjakan banyak pesanan, sementara Shuwan berada di toko. Yueyin akhirnya berpamitan pada Shuwan untuk kembali ke rumah mereka. Dia akan membuat pengumuman untuk mencari orang yang mau membantu bekerja ditokonya. Yueyin kemudian segera meninggalkan toko dan segera menuju kerumahnya dipinggiran kota Kaifeng.
Dalam perjalanan, Yueyin melihat seorang gadis sedang dihadang oleh dua orang pemuda yang sepertinya ingin melakukan hal yang tidak sopan kepadanya. Dia menangis dan meminta tolong tetapi karena tidak ada siapapun, kini gadis itu berhasil ditangkap oleh dua orang lelaki yang wajahnya sangat menakutkan itu. Yueyin yang melihat kejadian itu tidak tinggal diam, dia segera membantu gadis itu dengan menyerang kedua orang yang akan mengerjai gadis itu.
Yueyin segera menyerang dengan kekuatan yang dimilikinya, dia juga memiliki kemampuan bela diri yang cukup baik, Yueyin sendiri sebenarnya heran dengan kekuatan yang tiba-tiba dimilikinya. Yueyin tidak menyangka kalau dengan tubuhnya yang sangat kecil mampu mengalahkan dua orang lelaki yang sangat kekar dan kuat. Setelah kedua lelaki itu ditaklukkan oleh Yueyin, dia kemudian membantu gadis itu dan mengajaknya kerumahnya karena hari sudah malam saat ini. Yueyin dan gadis itu kemudian sampai dirumah Yueyin dan keduanya segera membersihkan diri lalu beristirahat.