Chapter 15 - Daoyou

Sementara itu dirumahnya, Yueyin saat ini sedang berada di kamar tamu, dia menunggu sampai pemuda itu terbangun dan akan segera bertamya kenapa dia bertarung dengan naga air itu. Yueyin menatap wajah pemuda itu dan dia merasa sangat penasaran. Dia melihat orang yang kini terluka parah itu sepertinya orang yang baik, tetapi kenapa dia menginginkan tanduk naga air itu. Yueyin akan meninggalkan kamar itu saat dia mendengar lelaki itu mengaduh kesakitan.

"Tuan, Anda sudah bangun?" tanya Yueyin kembali duduk di samping lelaki itu yang terlihat bingung karena bangun di tempat yang sangat asing baginya. "Nona, dimana aku berada?" tanya lelaki itu pada Yueyin yang kini masih menatapnya. "Anda berada di rumahku, Tuan. Anda terluka dan tidak sadarkan diri, jadi aku membawamu pulang dan mengobati luka-lukamu." Ucap Yueyin mengatakan yang sebenarnya. "Benar Nona, naga itu sangat kuat. Benar-benar seperti yang dirumorkan." ucap lelaki itu membuat Yueyin mengerutkan keningnya.

"Tuan, apa maksud anda melawan naga itu. Aku lihat anda yang lebih dulu menyerangnya? bukankah naga itu tidak melakukan apapun terhadapmu?" tanya Yueyin ingin mengetahui apa sebenarnya yang menjadi alasan pemuda ini nekat berkelahi dengan naga yang sudah berusia ratusan bahkan ribuan tahun sementara dia tidak memiliki kekuatan spiritual sama sekali dan hanya mengandalkan ilmu beladiri yang dia miliki.

"Nona, naga itu telah membunuh banyak orang dari penduduk kami. Dalam satu bulan, naga itu telah membunuh beberapa orang dan aku tidak mau ada korban lagi sehingga aku mencoba membunuhnya. Aku diberitahu oleh gubernur kota Louyang kalau aku bisa mengalahkannya dan aku bisa mendapatkan tanduk naga penunggu danau itu, kehidupan penduduk di kota Louyang akan damai." ucap lelaki itu berkata dengan jujur. Yueyin hanya menggelengkan kepalanya. "Tuan, anda baru saja siuman, aku sudah membuatkan sup herbal dan juga makanan untukmu. Sebaiknya kamu makan dulu, nanti kita akan berbicara lagi." ucap Yueyin yang saat ini merasakan ada seseorang yang datang. Dia memang sangat peka, meski pada jarak yang jauh, dia bisa merasakan kalau ada yang mendekati rumahnya.

Yueyin segera menuju ke halaman rumahnya dan duduk disana, beberapa saat kemudianm Bao Yu tiba. Dia tersenyum saat melihat Yueyin berada di halaman sambil menikmati teh di sore hari. "Nona Yueyin, anda sedang apa berada di halaman seorang diri?" tanya Bao Yu sambil membuka pintu gerbang dan memasuki halaman ruman Yueyin, sementara Yueyin kini tersenyum kepada Bao Yu. "Bao Yu, kenapa kamu kembali? apakah ada yang akan kamu ambil? aku belum memiliki banyak perhiasan karena aku tadi bertemu seseorang yang terluka, jadi aku kemudian menyelamatkannya terlebih dahulu." Ucap Yueyin segera mengajak Bao Yu masuk kedalam rumah bersamanya untuk melihat apakah lelaki itu sudah selesai makan atau belum.

"Nona, aku kembali karena ingin menyampaikan pesan Bibi Shuwan, tetapi nanti saja ya aku bercerita! Sekarang aku ingin melihat siapa orang yang kamu tolong." ucap Bao Yu sambil mengikuti Yueyin yang saat ini sedang menuju ke kamar dimana orang yang diselamatkannya tinggal untuk sementara waktu. "baiklah, mari kita lihat!" Yueyin saat ini sudah berada di depan kamar orang yang telah diselamatkannya. "Tuan, apakah anda sudah selesai memakan makanan yang aku buatkan untukmu?" tanya Yueyin saat dia sudah berada di dalam kamar lelaki yang di tolongnya tadi.

"Sudah nona, terima kasih banyak! masakanmu sangat lezat, aku juga sudah meminum obatnya." ucap lelaki itu pada Yueyin yang membalas senyumannya dengan anggukan kepala. Sementara Bao Yu sangat penasaran dengan orang yang ada di rumah mereka, dia seperti mengenal suara orang di hadapannya saat ini, Bao Yu belum bisa melihat wajah lelaki itu karena Yueyin menghalangi pandangannya. Kini dia segera maju sedikit dan matanya terbelalak saat melihat siapa yang ada di hadapannya dengan tubuh penuh luka.

"Daoyou...! Kenapa kamu bisa berada disini? kenapa kamu memiliki keadaan seperti ini?" tanya Bao Yu pada lelaki dihadapannya yang ternyata bernama Daoyou yang juga sama terkejutnya dengannya saat ini. "Bao Yu! Kamu juga kenapa berada disini? aku mendapatkan luka ini karena ingin membalaskan dendam Paman." Ucap Daoyou pada Bao Yu, sementara Yueyin saat ini merasa agak terkejut karena ternyata Bao Yu dan lelaki yang menurut Bao Yu bernama Daoyou ini ternyata saling mengenal.

"Kalian berdua saling kenal?" tanya Yueyin saat melihat Bao Yu dan Daoyou asik mengobrol. Dia kemudian duduk bersama mereka sambil mendengarkan kedua orang yang sama-sama telah ditolongnya ternyata begitu akrab. "Nona Yueyin, aku dan Daoyao ini adalah teman sekolah juga teman sepermainan. Hubungan kami juga cukup dekat, kami sudah seperti saudara saat ini." ucap Bao Yu pada Yueyin yang kini mengerutkan keningnya saat melihat tatapan Daoyou pada Bao Yu. Yueyin melihat dengan jelas kalau Daoyou sangat menyayangi Bao Yu, kini dia sedikit mengerti kenapa Daoyou nekat menyerang danau tempat tinggal naga air itu meski kekuatannya tidak seberapa. Mungkin Daoyou ingin membalaskan dendam ayah Bao Yu, gadis yang sangat disukainya.

"Bao Yu, apa yang Bibi Shuwan sampaikan sehingga mengutusmu pulang? sepertinya sangat penting?" tanya Yueyin pada Bao Yu yang kini membantu Daoyou kembali berbaring dan memintanya beristirahat terlebih dahulu. Setelah Daoyou tertidur, Bao Yu kemudian meninggalkannya dan berbicara dengan Yueyin tentang pesan Bibinya agar Yueyin tidak membuat cincin yang memiliki gambar di dalamnya. Yueyin kemudian memeriksa cincin miliknya dan ternyata telah hilang, mungkin dia kehilangan cincin itu saat melawan naga air itu kemarin.