Herman menolak kursi yang disodorkan oleh Daisy untuknya, sesaat setelah mendekati ranjang rawat yang ditempati oleh Ameera. Namun, tak seperti Daisy yang tampak antusias atas kedatangannya, Ameera justru tampak muram dan tertunduk seolah tidak ingin wajahnya terlihat. Herman tentu tahu apa yang dirasakan oleh istri tuannya itu. Mungkin muak pada dirinya yang masih merupakan bagian dari pasukan hitam milik Axton.
Namun, sebenarnya penilain Herman tidak benar sama sekali. Ameera tidak sedang memikirkan perihal rasa muak. Ia hanya ... sedang malu. Ia merasa seperti dipermalukan jika bertatapan mata dengan Herman. Tentu saja mengenai aksi bunuh dirinya yang berakhir gagal. Bukankah kejadian itu cukup pantas untuk Herman tertawakan?
Belum ingin terlalu menggangu Ameera, Herman memutuskan untuk menatap Daisy. Detik berikutnya, ia tersenyum, meski tipis sekali. "Kau ... bisa menjaga Nona Ameera selamanya, Daisy," ucapnya setelah itu dan tanpa banyak basa-basi.