Chereads / TERPAKSA MENIKAHI DUDA / Chapter 3 - BAB 3. Alice

Chapter 3 - BAB 3. Alice

Besok? Kenan tak habis pikir dengan anaknya itu, bagaimana dia bisa memberikan mama kepada Alice secepat itu. Tak ada waktu dua puluh empat jam malah.

"Besok ya gak bisa sayang, gimana papa mau kasih mama ke alice besok?" kenan masih mencoba membujuk alice yang memalingkan muka pada kenan. Cemberut dan marah pada papanya itu.

"Gak mau tau, pokoknya mau besok papa. Alice gak akan makan sampai besok papa kasih mama ke alice!" tegasnya. Alice menarik selimut dan tidur dengan menutupi seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Sayang, jangan gitu dong. Kasih papa keringanan sedikit. Jangan besok, papa cari mama dimana?" tanya kenan mencoba menepuk tubuh mungil anaknya itu, membangunkan alice.

"Dimana aja, di sekolah alice boleh. Tadi pa alice ketemu tante, cantik, baik, pemberani, jagain alice," alice kembali membuka selimutnya dan duduk, bercerita kepada papanya.

"Tadi ken, alice hampir ketabrak kata mbak. Soalnya mobil mogok. Mbak sama supir datangnya telat. Untung ada tante yang alice bilang itu," sambung mama kenan, menjelaskan kejadian yang menimpa cucunya.

"Tapi alicenya papa gak kenapa-napa kan? Mana yang sakit?" kenan mencoba mengecek lutut alice, kepala alice dan seluruh badan alice.

"Enggak papa. Kan ada tantenya, Alice gak apa-apa papa."

"Syukur deh kalau seperti," kenan mengusap dadanya lega.

"Alice mau yang kayak tante tadi ya papa, baru alice mau makan?" pinta alice kepadanya. Kenan menatap mamanya. Dia tak tau harus bagaimana.

"Gini aja, papa sama nenek coba cari tantenya. Nanti minta tantenya buat jadi mama alice, gimana? Tapi dengan syarat, alice makan dulu. Kalau gak makan, ya papa sama nenek gak cari tantenya, gimana?" mama kenan memberikan solusi.

Alice diam sejenang. Tangannya memegang dagu, menatap nenek dan papanya, memikirkan apa yang harus dia jawab kepada neneknya. Kalau gak makan, gak dicariin tante yang tadi.

"Tapi janji ya papa, nenek, cariin tante yang tadi didepan sekolah?" alice mengulurkan kelingkingnya kepada sang papa dan nenek.

"Janji. Nenek janji bakalan pastiin papa cari tantenya dan menjadikan tantenya mamanya alice," tanpa ragu mama kenan membuat janji dengan alice. Mengkaikan kelingkingnya ke kelingking alice.

"Papa janji kan?" alice melirik papanya. Tapi kenan ragu, dia sudah berjanji pada mamanya alice, kalau dia tak akan pernah jatuh cinta dan menikah lagi dengan wanita manapun. Tapi ini alice yang memintanya. Kalau tidak, tidak mau makan.

"Ken, udah janji ke alice. Biar mau makan, nanti sakit anak kamu," mama kenan memukul lengan anaknya itu. Dia menyuruh kenan melakukan hal yang sama dengannya.

"Iya, papa janji. Papa bakalan suruh anak buah papa untuk mencari tante itu. Tapi kalau gak ketemu gimana?" tanya kenan pada alice. Dia melakukan janji kelingking.

"Yang baik pokoknya, yang sayang sama alice, yang mau antar jemput alice, suapi alice dan semuanya," pinta alice pada sang papa.

"Ok. Papa akan coba segala cara untuk memberikan mama terbaik dan mama yang sayang banget sama alicenya papa," kenan mengusap kepala anaknya dengan lembut, lalu mengecupnya.

"Udah kan. Jadi sekarang kita makan siang dulu ya dibawah?" kata mama kenan.

"Iya nenek."

Alice akhirnya mau turun dan makan siang di ruang makan bawah. Kenan mengikuti mereka sampai bawah. Kenan jadi sekalian ikut makan siang.

"Makan yang banyak ya, biar pinter dan cepet gede," kenan menatap alice yang duduk disamping mamanya. Didepannya.

"Iya papa."

Alice makan dengan lahap, di ambilkan oleh neneknya. Kenan juga makan dengan lahap tapi pikirannya penuh dengan bagaimana dia mencari tante yang alice sebutkan. Dia memainkan ponselnya, meminta beberapa anak buahnya untuk mencaritau tentang wanita itu.

"Ma, aku mau coba cari. Mau cek cctv sekitar sekolah. Aku pergi dulu ya, nanti aku sama antoni."

Kenan menyudahi makan siangnya dan langsung pamit pergi. Mencium tangan mamanya lalu mencium kening alice.

"Papa mau cari tante ya?" tanya alice pada sang papa.

"Iya. Doain semoga ketemu ya sama tantenya. Papa pergi sama om anton."

"Iya pa. Semoga ketemu sama tante cantik dan baiknya."

Kenan menelfon anton sambil jalan keluar. Dia berangkat dengan mobilnya untuk menemui anton yang sudah lebih dulu jalan. Mereka akan bertemu di jalan depan sekolah alice.

"Alice gak sabar ketemu sama tantenya dan jadiin tantenya mama alice." alice menatap neneknya dengan senang. Mama kenan juga ikutan senang mendengarnya.

***

Kenan dan anton sudah sampai di depan jalan sekolahan alice. Mereka keliling untuk menggecek cctv jalan. Tapi hampir tak ada.

"Gimana kena?" tanya anton menghampiri kenan. Kenan cek didepan sekolah. Anton cek di tempat lain.

Anton adalah sahabat, juga rekan kerja dan sekertaris pribadi kenan, setelah satu sekertaris perempuan kenan juga. Jadi ada dua sekertaris di kantor kenan. Ada anton dan sati sekertaris cewek.

"Gak ada. Ada disana tuh, di jalan itu, rusak katanya." anton menunjuk keatas lampu jalan tak jauh dari sana.

"Disekeliling sini juga gak ada." kenan juga sudah melihat-lihat dan tak ada.

"Cctv sekolah, biasanya kan ada ken. Dideoan coba deh tanya ke satpamnya," kata anton kepada kenan.

"Coba deh."

Keduanya menemui satpam sekolah. Mereka menjelaskan kepada satpam sekolah. Didepan sekolah memang ada cctv. Tapi mereka meminta rekamannya siang tadi. Setelah mendapatkan rekamannya, mereka kembali ke kantor untuk melihat isi rekaman itu.

"Gimana kita nyarinya ken?" tanya anton kepada kenan.

Mereka sudah melihat isi cctvnya. Sudah melihat wajah gadis itu. Dia terlihat muda dan cantik, juga baik sepanjang isi cctv. Tapi menemukan satu orang di belahan bumi ini hanya dengan foto, bagaimana caranya dan butuh berapa lama?

"Kita gak mungkin kan cuma berdua aja nyarinya?" ujar anton lagi.

"Iya lah gak mungkin." kenan punya ide. Dia keluar kantor dan memberikan pengumuman penting.

"Saya kirim foto seseorang di nomer kalian. Jangan disebarkan tapi tolong cari dia, yang bisa mendapatkan identitasnya paling cepat dan tepat, saya kasih hadiah."

Semua karyawan di perusahaan kenan langsung heboh. Hadiah dari kenan tentu tak akan kecil dong. Mereka membuka ponsel masing-masing dan melihat foto yang kenan kirim. Semua dengan cepat langsung mencari di internet. Pasti ada kan jaman sekarang manusia punya sosial media, dll. Mereka berlomba-lomba mencari.

Kenan dan Anton bahkan kembali ke ruangan dan ikut mencari. Sampai sore, anton pamit pulang.

"Ken, kita boleh pulang kan?" tanya anton kepada kenan. Harusnya sudah jam pulang. Biasanya kenan akan pulang lebih dulu. Tapi ini kenan masih stay didepan komputernya. Kalau kenan belum pulang, mana ada yang berani pulang.

"Lembur ya ton. Bilang ke anak-anak. Gue butuh datanya cepet. Kalau gak alice bakalan ngambek ke gue. Bakalan gak mau makan dia, sampai ada yang menemukannya."

Anton hanya mengangguk dan menyampaikannya kepada karyawan perusahaan. Akan dihitung uang lembur. Belum bonus untuk orang yang menemukan data cewek itu.

Semua karyawan anatara senang dan lelah.