(Nb* maaf ada kesalahan publikasi, baca bab 57 dan 58 (yang dipublikasikan setelah bab ini) lalu baru membaca di bab ini ^^ Terimakasih)
Moge hitamnya menepi di bahu jalanan selepas seseorang menghadang dirinya. Selepas melihat wajah mereka kala tersorot lampu moge miliknya, Rama akhirnya tahu, bajingan mana yang menghentikan laju motornya malam ini.
"Turun lo!" Ia berteriak. Suaranya sangat lantang, tentu saja, jalanan sudah sepi sekarang. Ini bukan jalan utama yang akan dilalui oleh kendaraan untuk antar kota atau semacamnya, ini adalah jalanan dengan celah yang tak terlalu lebar. Rama hapal benar, bahwa jalanan ini akan menyepi kalau sudah di atas pukul setengah sepuluh malam. Naasnya, ini hampir pukul sepuluh. Tentu saja, tak heran jika hanya ada mereka sekarang. Rama dan beberapa orang yang berdiri di sana.