"Dia adalah laki-laki yang baik pada awalnya." Nata memulai. Melirik Rama yang mulai asik menjamah setiap bagian ruang kamarnya. Remaja itu benar-benar tertarik dengan tata dekorasi kamar tidurnya. Rama sesekali memegang benda yang menarik, lalu kembali meletakkan itu ke.tempat asal. "Dia punya nama yang identik dengan kami," ujar lagi. Kali ini mencuri perhatian Rama. Tentu saja, Rama tak terima jika disamakan dengan mantan kekasih Nata. Hanya nama yang boleh sama, yang lain tidak boleh.
"Jika dua orang baik, kenapa kamu memutuskan hubungan dengannya?" tanyanya pada Nata.
Gadis itu lantas bangkit dari tempat duduknya. "Jika bukan karena dia berubah menjadi monster dalam satu malam, aku gak akan pernah meninggalkan dia bahkan gak akan pernah menjebloskan dia ke penjara."