Lesmana sampai di rumahnya siang hari, pukul dua belas siang biasanya bertepatan dengan Sean juga yang pulang dari kerjanya. Namun, kini jam yang sudah menunjukkan pukul satu belum ada tanda-tanda putranya itu pulang ke rumah.
Perasaannya tiba-tiba menjadi tak enak, karena tak ingin berpikiran yang belum mungkin terjadi lantas Lesmana pun keluar dari rumahnya lalu mengunci pintu dan berjalan ke arah kanan, bertujuan untuk mencari keberadaan putranya di rumah majikannya siapa tahu di sana Sean memang masih bekerja.
Dan tak membutuhkan waktu lama, Lesmana sudah sampai di depan rumah Darmi. Tanpa berbasa-basi lagi ia pun segera mengetuk pintu rumah megah itu, hingga beberapa saat dirinya setelah mengetuk pintu, pintu putih itu pun terbuka dan menampilkan sosok gadis dengan kunciran dua di kepalanya.
"Ini Geladis, kan?" tebak Lesmana.
