Pagi hari pun tiba. Seutas senyuman yang tak pernah luntur dari bibir Sean, dari malam bahkan hingga sekarang pun Sean masih menebarkan senyumannya. Tidak seperti kemarin yang begitu amat menyiksa bagi dirinya, hari ini Sean akan benar-benar terlepas dari ini semua dan melanjutkan hidupnya yang damai dengan sang ayah.
Rasanya Sean sudah benar-benar menyesal telah mengenal Jeffa, Jeffry dan juga Emily. Sampai kapanpun juga Sean tak ingin lagi berteman dengan mereka, mengingat perlakuan ayah kandung dari mereka yang begitu kejam bahkan pada ketiga anaknya pun dia masih berani menghukumnya seperti itu.
"Terima kasih," ucap Sean dengan tersenyum tipis pada kedua prajurit yang mengantarkannya hingga pesisir pantai, namun terhalang oleh batu yang begitu besar, hampir menutupi seluruh tubuhnya.
"Kapan-kapan jangan pernah lagi mengulangi kesalahan yang sama jika tidak ingin dihukum seperti kemarin," peringat salah satu dari mereka dengan suara datarnya.
