Di tengah hiruk pikuknya kampung Petter ini Sean sedang berjalan menuju rumahnya, setelah pulang bekerja dari rumah Bu Darmi. Saat kaki Sean melangkah ingin berbelok ke jalan yang mengarah ke rumahnya, Sean melihat area pantai yang mulai sepi lantaran hari yang semakin siang sehingga matahari berada tepat di atas kepala mereka.
Entah dorongan dari mana tiba-tiba saja Sean berbelok arah menuju area pantai. Begitu berjalan mendekati pesisir pantai, ia pun mendaratkan bokongnya di sana, kakinya basah terkena air ombak. Sean mengedarkan pandangan ke sekelilingnya dengan kedua mata yang sedikit menyipit, menghalau cahaya terik dari matahari.
Tiba-tiba saja pikirannya terlintas sosok Emily. Batinnya bertanya-tanya mengenai perempuan itu, Sean benar-benar tak bisa membayangkan bisa berada di posisi Emily yang harus diasingkan selama satu tahun di tempat itu—persis seperti tempat yang ia tempati pada saat kemarin.