"Ma, aku ke kamar dulu ya mau siapin barang bawaan untuk besok." Claretta meminta izin untuk kembali ke kamarnya.
Ia sangat antusias untuk menyambut hari esok. Besok Claretta akan berangkat mendaki ke Gunung Cikuray.
Semua hal ia butuhkan selama mendaki, disusunnya dengan rapi dalam tas ranselnya. Mengingat besok dia akan berangkat, ada bayangan Matteo yang ikut menari dalam pikirannya.
'Dia baik banget, sih, ngajakin aku hiking ke gunung itu,' gumam Claretta dalam hati.
Meskipun Matteo sering membuatnya kesal. Tapi, ia juga yang membuatnya sangat bahagia bisa mendaki ke puncak gunung yang ia impikan.
'Ngapain aku mikirin dia terus.' Claretta kembali bermonolog dengan dirinya sendiri.
Ia masih menganggap Matteo sebagai teman. Tidak lebih, baginya tidak mungkin ia bisa jatuh cinta pada Matteo secepat itu.