Menimang buah hati tercinta setelah melahirkan seharusnya membawa kebahagiaan tersendiri bagi para ibu. Sayangnya, Citra justru merasa sedih, cemas, dan depresi usai melahirkan.
Rambutnya terurai berantakan, sambil mengerjapkan mata Citra meremas-remas kepalanya kebingungan.
"Ada apa ini?" Serogoh Margaret setengah mendobrak pintu kamar Citra.
Mendengar tangisan bayi, Margareth segera menyambangi kamar Citra yang ada di lantai 2 rumahnya.
Dia menaiki anak tangga bersama dengan suaminya. Mulai detik ini Petter tak mau ketinggalan tentang si kecil Al dan El yang sangat menggemaskan.
Ketika pintu terbuka gamblang, Margaret segera menyanggah Citra yang duduk merunduk di pojokan ranjang sambil menutupi kedua gendrang telinganya oleh bantal.
"Hiks, hiks, hiks, Tante!"
Margaret memeluk erat Citra, sementara itu ia tak bisa berbuat apa-apa lagi, hanya menenangkan Citra dengan tubuhnya yang bergetar hebat.
"What happened?" Sergah Petter langsung menggendong dua bayi sekaligus.
