Hidup itu memang yang menentukan diri kita sendiri Kemana kita akan melangkah namun jika ada orang yang menyarankan sesuatu demi kebaikan kita alangkah baiknya kita untuk memikirkan itu matang-matang.
***
Bela saat tengah berada didalam kamar dia sedang merebahkan tubuhnya di kasur menikmati empuknya kasur dia sembari memejamkan matanya namun di tidak tidur, namun ketika dia sedang menikmati kenyamanan kasurnya tiba-tiba pintu kamar nya terbuka menampilkan kakak nya putri. Bela pun sempat membuka matanya melihat siapa orang tersebut namun ketika dia tau bahwa itu Kakak nya dia memutuskan untuk menutup kembali matanya dan mencoba mengabaikan kehadiran Kakak nya itu karna saat ini dirinya sedang tidak mau berbicara dengan kakak nya itu karna menurut dia itu hanya akan menambah kekesalan dia saja.
"Dek" panggil putri lalu duduk dipinggir kasur dekat dengan bela.
"Dek Kakak mau bicara hargain Kakak dong jangan malah dia kayak gitu" seru putri yang sudah mulai kesal dengan sikap kekanak-kanakan nya bela. Bela yang mendengar nada bicara kakak nya yang mulai kesal dia pun lalu membuka matanya karna kalau Kakak nya yang udah marah pasti dia takut bukan karna apa Kakak nya kalau marah bagi dia itu menyeramkan.
"Apa?" Tanya bela lalu beralih duduk.
"Maafin kakak soal tadi kan kakak gak sengaja dan kelupaan" jelas putri.
"Udahlah kalau Kakak kesini mau bahas itu lagi lebih baik kakak pergi aja aku gak mood untuk membahas hal itu lagi" seru bela.
"Tapi kan kamu belum maafin kakak mana bisa kakak diam aja nanti yang ada kalau Kakak gak minta maaf sama kamu nanti kakak malah didiemin sama kamu" Tutur putri.
"Lagian siapa suruh Kakak tadi lama mana gak ngasih kabar lagi tau gitu kan aku bawa mobil sendiri biar bisa langsung pulang dan gak usah nungguin kakak yang lama" ujar bela sedikit emosi.
"Ya kan kakak tadi lupa namanya orang lupa kan nggak ingat Kakak juga mau ngaku kalau salah makanya Kakak sini mau minta maaf sama kamu maafin Kakak ya gini aja deh biar kamu nggak mampet lagi Kamu mau apa nanti biar kakak turutin" ujar Putri sembari menyogok bela agar tidak marah lagi.
"Aku mau kakak belanjain aku di mall sekalian sama nonton dan jajan gimana?" tantang bela.
"Oke baik mau kapan kita ke mall demi kamu biar enggak marah Kakak turutin apa mau kamu tapi kamu janji kamu maafin Kakak ya" ujar Putri.
"Iya iya ya udah aku maafin kakak tapi jangan diulangin lagi ya soalnya kan kakak tahu sendiri kalau aku itu paling benci kalau disuruh menunggu apalagi itu lama" jelas Bella.
"Iya iya Kakak cantik deh ya udah tapi baik kita turun yuk makan siang soalnya Kakak laper kamu pasti juga laperkan?" Ujar Putri.
"Iya sebenarnya dari tadi aku juga udah merasa lapar karena kelamaan menunggu Kakak Sebenarnya tadi aku juga bisa aja langsung pulang naik taksi atau ojek tapi aku cuman nggak mau kalau harus debat sama nenek dan pasti Kakak nanti juga akan ngomel-ngomel kan aku pulang duluan kan" tutur bela.
"Ya udah makanya lebih baik sekarang kita turun pasti nenek juga lagi nungguin kita untuk makan siang lagian tadi nenek juga bilang kalau kamu tadi diajak bicara sama nenek tapi nggak nyaut malah diam dan nyelonong begitu aja itu kan nggak sopan nenek gak pernah ngajarin gitu sama kita lu dek" ucap Putri.
"Ya Maaf kak tadi kan Bella kesal makanya nggak mood untuk balas ucapan orang yang ada nanti malah bela makin nggak mood secara kan kakak tahu kalau bilang sama nenek itu pasti sering bertengkar padahal cuman gara-gara hal sepele tapi kadang nek terlalu memper ribet kan" balas bela.
"Iya iya Kakak juga paham kok Ya udah turun komennya Udah dulu ya Kakak laper soalnya" ucap Putri lalu merangkul bunda bila mengajak dia keluar dari kamarnya dan turun lalu bergabung dengan neneknya yang sudah berada di meja makan. Sesampainya di menghematkan bela dan Putri pun yang duduk di tempatnya setelah itu mereka mengambil makanan untuk nya.
"Adek kenapa tadi kok ditanya sama nenek diam dan malah menghilang begitu aja?" Tanya nenek sama kepada bela.
"Maaf ya nek tadi soalnya bela lagi nggak mood gara-gara kakak jadinya bela langsung masuk ke dalam kamar deh" balas bela.
"Lain kali kalau ada orang yang bicara sama kita, kita harus mendengarkannya walaupun kita dalam keadaan sedang marah ataupun sedih setidaknya kita melihat matanya untuk mendengarkannya karena menghargai orang itu penting coba kalau kamu kamu sedang bicara tapi lawan Kamu tidak mendengarkan pasti kamu akan merasa kesal dan tidak dihargai kan" tutur nenek Salma.
"Iya Nek tadi bela salah makanya bilang minta maaf lain kali bilang nggak akan mengulangi lagi deh" balas bela.
"Iya Dek kamu mau ikut menjalankan anggota OSIS enggak soalnya ada ada pembukaan calon OSIS baru kalau kamu mau nanti bisa kakak daftarin" ujar putri.
"Enggak lah Kak lagian aku juga nggak berminat masuk organisasi" jelas bela sembari melahap makanannya.
"Kenapa nggak mau padahal kan itu bisa melatih kamu untuk bertanggung jawab selain itu juga menambah pertemanan kamu kan nambah pengalaman kamu" tutur Putri.
"Iya sih tapi Kakak kan tahu sendiri aku itu gimana orangnya nggak suka terlalu berbaur sama orang lain beda sama kakak kalau kakak mah temannya banyak siapa sih yang gak kenal Kak di sekolahan pasti pada kenal sama kakak secara Kakak juga wakil ketua OSIS" balas bela.
"Udah nggak papa dik kamu coba aja ikut organisasi kayak kakak kamu bisa aja nanti kamu berubah jadi orang yang bertanggung jawab serta disiplin dan banyak temannya" ucap nenek Salma.
"Tapi nek bilang nggak mau tolong dong jangan paksa bela kan bila berhak menentukan bela Mau dibawa Kemana" ucap bela.
"Iya memang benar hidup itu yang menemukan diri sendiri tapi nggak ada salahnya kan kalau orang lain untuk menyarankan sesuatu demi kebaikan orang tersebut coba deh kamu pikir-pikir lagi nenek harap kamu mau masuk ke organisasi tersebut lagian kan itu sekolah juga punya kakek kamu jadinya nggak papa kan kalau kamu ikut organisasi tersebut" tutur nenek salma.
"Iya deh Nek nanti akan aku pikirkan lagi" bales Bella lalu mereka bertiga pun bagus kembali dengan makan siang tanpa ada lagi pembicaraan diantara mereka bertiga.