Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 3 - bab 2

Chapter 3 - bab 2

Marah bukan berarti orang itu membenci kita atau tidak suka dengan kita melainkan pasti ada niat baik mungkin karena kita salah melakukan sesuatu jadinya kita kena tegur mungkin tapi kita menganggapnya itu sebuah amarah.

***

Setelah mereka sarapannya akhirnya merekapun telah selesai sarapan hingga waktu bersamaan itu Bibi pun datang dengan membawakan Dasi milik Bella.

"Non Bella ini dasinya" seru Bibi sembari memberikan dasi kepada Bela.

"Oh iya Bu makasih ya" ucap bila Setelah meneguk air minumnya dan mengelap mulutnya dengan tisu.

"Iya non sama-sama kalau begitu bibik permisi dulu" seru bibik lalu pergi kembali ke dapur. Sementara bela pun lalu memakai dasi nya namun bela kalau memakai dasi selalu saja tidak rapi hal itu membuat kakaknya Putri menjadi sedikit kesal pasalnya adiknya itu selalu tergesa-gesa dalam memakai dasi alhasil menjadi tidak rapi.

"Dek kamu itu kebiasaan deh kalau makai dasi suka asal-asalan jadinya tuh kayak gitu nggak rapikan nggak seperti punya kakak" ucap Putri.

"Udahlah Kak kan sama aja lagian kan Yang penting pakai dasi" balas bela.

"Nggak boleh gitu dong! bela kalau kakak kamu itu sedang menasehati dan kamu, kamu dengarkan terus kamu tanya semisal gini terus bagaimana Kak yang bagus itu boleh Kakak contohin sama bela lagian kan tadi kakak kamu juga habis ngasih tahu kamu kalau ada orang yang nasehat itu dengerin bukan malah merasa sok benar" pinta nenek Salma.

"Iya nenek maafin bela ya untuk kakak gimana cara pasang dasi yang benar tolong contohin dong sama adek" ucap Bela sedikit tidak berniat.

"Dek kakak ajarin kamu, liatin ya baik-baik biar besok kalau kamu pakai dasi itu bisa rapi dan nggak asal-asalan kayak gini" ucap Putri lalu dia pun mencoba memakaikan dasi kepada Bella namun Bella dengan ogah-ogahan pun memperhatikan nya walaupun dia tidak begitu Niat tapi jadi kayaknya dia membuat kakaknya itu sedikit tidak marah lah.

"Nih udah selesai, sekarang coba kamu perhatikan daripada punya kamu itu bagusan mana" seru Putri selesai memakai kan dasi.

"Iya iya lebih bagus dan lebih rapi punya kakak! Ya udah lebih baik sekarang kita berangkat aja ya Kak keburu siang" bales Bella.

"Ya udah kalau gitu nek kita berangkat dulu ya," pamit Putri.

"Kalian berdua berangkatnya sendiri-sendiri atau bareng-baren?" Tanya nenek Salma.

"Lebih baik barengan aja Nek lagian kan satu arah juga" balas Putri namun bela pun tidak menyetujui pasalnya nya sebenarnya satu sekolahan belum semuanya mengetahui jika dirinya itu adik dari Kak Putri duduk dari Alexander bukan karena dia tidak ingin diakui sebagai duduk Alexander tapi dia lebih nyaman menjadi dirinya sendiri karena mungkin kalau teman-temannya tahu kalau dirinya itu cucu dari Alexander pemilik sekolahan itu pasti mereka banyak yang ingin berteman dengan nya bukan karena dengan ketulusan melainkan karena dia itu orang kaya.

"Eh nggak nggak aku bawa mobil sendiri aja kalau nggak ya bawa motor, Kak Putri juga bawa mobil sendiri kan udah dibeliin mobil sendiri-sendiri masa harus berangkat bareng sih nggak" ucap Bela tidak terima.

"Loh kenapa sih Dek lagian kan kita satu arah toh ini juga hari pertama masuk sekolah pasti belum ada les jadinya pulangnya pasti barang kok terus nanti biar kakak aja deh yang nyetir kalau kamu nggak mau nyetir," ujar Putri.

"Pokoknya bela nggak mau kalau harus satu mobil sama Kak Putri! bela ingin pakai mobil sendiri aja nanti yang ada Kak Putri malah bicara mulu sepanjang jalan berisik tau dengerin nya" balas Bella berbohong.

"Orang kakak kalau di jalan nggak pernah bawel sama kamu kecuali kalau kamu memang benar-benar melakukan kesalahan pasti Kakak akan tegur kamu! adek pokoknya Kakak minta sama kamu hari ini kita berangkat bareng nggak ada penolakan titik" seru Putri.

"Iya bel bener apa kata Kakak kamu lebih baik kamu sama kakak kamu hari ini satu mobil aja tuh juga hari pertama masuk sekolah kan pasti belum ada les ataupun ekstrakurikuler jadi pasti pulangnya itu barengan" pinta nenek Salma.

"Tapi nek aku ingin bawa mobil sendiri ke sekolahan" ujar Bella.

"Udah nggak ada tapi-tapian kamu nurut aja apa kata nenek dan kakak kamu kalau nggak nanti kamu kedepannya nggak boleh bawa motor ataupun mobil lagi" ancam nenek Salma.

"Iya Nek Iyah nenek mah gitu orangnya dikit-dikit suka ngancam nggak seru," ujar Bella sedikit merajuk.

"Habisnya kamu kalau nggak diancam gitu nggak nurut sih sama apa kata nenek kan itu cuman satu-satunya senjata agar kamu nurut" balas nenek Salma.

Ya udah deh lebih baik sekarang kita berangkat aja Kak dah siang," ucap bela lalu beranjak dari tempat duduknya mencium tangan neneknya dan pergi, nenek Salma dan dan Putri pun tertawa bersama pasalnya kalau bila lagi merajuk seperti ini kelihatannya sangat lucu sekali makanya kakaknya itu seringkali menjahili Bella.

"Adik kamu tuh ada-ada aja kalau dibilangin enggak nurut giliran diancam suka ngomel-ngomel persis sekali kayak papa kamu," ujar nenek Salma.

"Hahaha iya juga sih ya Nek aku sendiri juga suka gemas melihat dia kalau sedang merajuk kayak tadi," balas Putri.

"Iya Nek ya udah aku berangkat dulu ya nanti takutnya Bella nungguin terlalu lama dan dia menanti Yang ada malah ngomel-ngomel lagi," ucap Putri lalu mencium tangan neneknya walaupun mereka dibesarkan hanya sama neneknya saja tapi mereka berdua memiliki attitude yang sangat bagus Mereka dididik untuk selalu menghormati orang yang lebih tua.

"Iya hati-hati di jalan ya jaga adek kamu baik-baik" pinta nenek Salma.

"Iya Nek assalamualaikum" pamit Putri lalu dia pun keluar dari rumah itu menghampiri Bella yang sudah berada di luar.

"Lama amat sih kak di jalan ngapain aja sih keburu telat" kesal Bella sembari menghentakkan kakinya.

"Iya dek sabar tadi kan kakak pamitan dulu sama nenek Ya kali Kakak main menyelonong begitu saja kan gak sopan Kamu kenapa sih kok jadi sensi gitu lagi PMS ya" balas putri.

"Ya udah kalau begitu sekarang buruan katanya tadi di udah siang tapi kakak yang lama lagian aku juga nggak lagi PMS Kakak aja kali yang lagi PMS" ujar bela dalam hati Putri Sebenarnya dia ingin sekali tertawa melihat tingkah laku adiknya itu namun niat itu dia urungkan karena kalau dia tertawa Sekarang pasti yang ada bela makin gak mood dan akan semakin marah-marah enggak jelas.

"Iya Iya ini juga mau masuk ke mobil sabar dulu dek, kalau gini yang marah-marah siapa tadi bilangnya kakak padahal kan kamu yang suka marah-marah nggak jelas" ujar Putri lalu masuk kedalam mobil dan menghidupkannya lalu disusul oleh bela. Setelah itu pun Putri melajukan mobilnya meninggalkan perkarangan rumah nya dan menuju ke sekolah SMA nusa bangsa.