Chereads / Cinta sebatas angan / Chapter 5 - bab 4

Chapter 5 - bab 4

Harta yang miliki orang merupakan titipan dari Allah SWT dan pasti suatu saat bakal diambil karena roda itu berputar yang di atas tidak selamanya di atas dan di bawah tidak selamanya di bawah.

***

Setelah sampai di depan gerbang sekolahan bela pun langsung memasuki sekolah dia pun lalu berjalan di sepanjang koridor yang ada di sekolahnya Dia mencari kelas dia bila mendapatkan kelas 11 MIPA tiga tak lama kemudian bela pun menemukan kelasnya karena walaupun dia baru 1 tahun lebih sekolah di sini tapi dia sudah mengetahui tata letak denah yang ada di di SMA nusa bangsa Karena kan SMA ini milik kakeknya jadi dia pun mengetahui itu.

"Letak kelasnya lumayan nyaman sih belakangnya juga langsung ke pemandangan taman semoga aja aku nyaman di sini" seru bela lalu dia pun mencari tempat duduk yang pas buat dia tempati dan dia menemukan di pojok belakang sebelah kiri biar dia bisa mendapatkan pemandangan di taman serta dekat dengan jendela. bella kalau di sekolah dia tipe orang yang sangat pendiam bukan kan dia nggak mau bergaul tapi dia males aja jika harus sok asik dengan orang bahkan dulu teman smp-nya bisa dihitung dengan jari saking dianya nggak mau basa-basi sama teman yang lainnya alhasil circle pertemanannya juga sedikit namun di kelas ini dia juga berharap supaya dia bisa mendapatkan teman yang benar-benar tulus mau berteman dengan dia tanpa karena dia itu cucu pemilik dari SMA nusa bangsa. Selang beberapa menit kemudian satu persatu teman sekolahnya pun memasuki kelasnya hanya cuek karena Dirinya belum begitu kenal dengan teman-teman barunya karena di sekolahan mereka setiap naik kelas pasti akan diacak kembali ke teman-temannya dan akan diurutkan berdasarkan prestasi selama ada di kelas 10. Hingga ada 1 murid yang belum mendapatkan kan tempat duduk ada 1 tempat duduk kosong di dekat bela Sebenarnya dia ingin sekali duduk didekat Bella Namun karena raut wajah bela yang sedikit diam dan kelihatan garang siswa tersebut pun sontak berpikir beberapa kali bela yang menyadari akan hal itu dia pun lalu menyuruh orang tersebut untuk duduk disampingnya karena dia tahu pasti orang tersebut mungkin takut kepada dirinya padahal kan dia tidak makan orang.

"Kamu kalau mau tidur di sini duduk aja nggak papa jangan takut aku nggak bakalan makan kamu kok" seru Bela sontak murid tersebut pun memberanikan diri duduk di dekat Bella.

"Terima kasih ya kamu sudah mengizinkan Aku duduk di sini" balas murid tersebut.

"Iya santai aja jangan begitu kalau ngomong sama aku Aku enggak bakalan gigit kamu kok emang ke aku ini sedikit menyeramkan tapi aku nggak seperti itu" tutur Bella Sebenarnya dia nggak mau basa-basi dan banyak omong namun kalau dilihat dari wajah orang tersebut kelihatannya dia orang yang baik dan bela pun welcome terhadap dia.

"Iya iya oh ya nama kamu siapa kalau aku namanya nya Adista Citra Syahreza orang-orang memanggil aku Citra jadi kamu panggil aku Citra aja salam kenal ya" ucap murid tersebut yang ternyata bernama Citra dia pun lalu mengulurkan tangannya kepada bela dan bela pun membalasnya.

"Hai Citra oh iya perkenalkan nama aku Claudia Bela A kamu panggil saja bela atau pun bila, maklum lidah orang kadang suka keseleo jadinya suka jadi bila tapi gak papa kok sama aja bagi aku," ujar Bella dirinya sengaja tidak menyebutkan nama belakangnya karena jika dia menyebutkan nama belakangnya atau marga pasti kita akan mengetahui jika dia cucu dari pemilik sekolahan ini kelihatannya juga Citra tidak mengenal dia syukurlah kalau begitu.

"Oh bela salam kenal ya bel semoga kita dapat berteman baik" seru Citra.

"Hahaha iya semoga saja" balas bela.

Sedangkan putri saat ini sedang berada diKelas 12 MIPA 1 Sudah tidak diragukan lagi jika dia berada di kelas MIPA 1 yang merupakan kelas tempatnya orang-orang pandai karena Putri pun termasuk juga sesuai yang berprestasi di sebelahnya itu walaupun dia itu cucu dari pemilik sekolahan ini tapi itu tidak menjadikan dia malas belajar agar bisa mendapatkan nilai terbaik ya walaupun tanpa dia belajar dia bisa aja naik ataupun lulus dari sekolah ini tapi dia tidak pernah berpikir seperti itu karena bagi dia pendidikan itu sangatlah penting untuk masa depan dia karena dia cita-cita agar bisa menjadi dokter yang dapat menolong banyak orang.

"Hai Putri!" sapa Rina teman baru di kelasnya ya walaupun mereka baru pertama bertemu namun Rina sudah mengenal Putri karena kan seluruh sekolah sudah mengetahui kalau Putri itu cucu dari pemilik sekolahan ini bapak Alexander.

"Eh hai Kalau boleh tahu nama kamu siapa ya Maaf kalau aku bertanya itu karena aku belum kenal sama kamu" ujar Putri.

"Oh iya perkenalkan nama aku Rina salam kenal" bales Rina.

"Oh Rina salam kenal ya" ujar Putri.

"Iya salam kenal juga put beruntungnya aku bisa satu kelas sama kamu cucu dari pemilik sekolah Rini dan pemilik salah satu perusahaan terbesar batubara itu juga ternyata kamu itu orangnya ramah baik aku kira kamu itu orangnya sombong eh ternyata aku salah maafin dia udah berprasangka seperti itu sama kamu" seru Rina.

"Nggak papa kok wajar saja kalau kamu mengira aku kayak gitu pasti sebagian orang kalau belum kenal aku juga akan bilang seperti itu terkadang wajah aku juga sedikit kaya sombong tapi enggak kok dan aku juga enggak membeda-bedakan kan temen aku aku selalu welcome sama semuanya nya dan aku tidak suka membeda-bedakan teman aku kalau pun kamu mau jadi teman aku aku akan terima dengan senang hati" jelas Putri.

"Emang kamu mau temenan sama aku kalau aku mah mau banget temenan sama kamu aku bilang kayak gini bukan karena kamu cucu dari pemilik sekolah ini ya tapi aku memang tulus benar-benar ingin berteman sama kamu dari kelas 1 aku sudah sering mendengar nama kamu dan aku itu kepo sama nama itu dan beruntungnya sekarang bisa satu kelas sama kamu dan kamu sekarang juga mengajak aku jadi teman itu sebuah anugerah bagi aku karena banyak sekali teman-teman aku yang nggak mau berteman sama aku katanya karena aku ini gemuk dan sedikit lemot, makanya mereka pada jengkel sama aku" tutur Rina. Sebenarnya Rina ini mempunyai badan yang sedikit berisi serta pemikiran yang kadang-kadang suka terlambat mengandal di pikirannya namun dia memiliki kelebihan yaitu orangnya yang humoris serta tulus dan baik dan tanpa disadari dia itu banyak membuat orang tertawa karena tingkahnya dan mungkin hanya orang-orang tertentu yang menganggap dia itu menjengkelkan.

"Iya Iya aku tahu kok aku juga bisa melihat mana yang tulus mana yang nggak dan aku melihat ketulusan itu ada di diri kamu dan aku nggak mempermasalahkan jika kamu itu gemuk ataupun lelet karena itu bagi aku nggak penting yang terpenting kita itu berteman dengan orang yang mau berteman sama kita serta saling membantu dan men-support dalam kebaikan" balas putri.

"Aaa aku jadi terharu sama kamu ternyata kamu sebaik ini aku beruntung aku bisa kenal sama kamu kenapa nggak dari dulu aja sih kita kenal tahu gini kan aku akan jadi lebih berharga dimata orang" tutur kenal yang sangat bersyukur bisa berkenalan dengan Putri yang merupakan sosok teman yang baik serta tidak membeda-bedakan nya walaupun dia itu cucu dari pemilik sekolahan ini tapi dia tidak membedakan antara bibit bobot dan bebet orang tersebut karena Putri sudah dididik oleh neneknya dia harus selalu bersikap rendah hati kepada orang-orang yang ada di sekitarnya meskipun dia itu hidup di keluarga yang berada, Tapi itu tidak menjadikan dia harus sombong kepada orang lain karena harta yang mereka miliki itu titipan dari Allah SWT dan pasti suatu saat bakal diambil karena roda itu berputar yang di atas tidak selamanya di atas dan di bawah tidak selamanya di bawah.

"Kamu jangan berlebihan kayak gitu Rin aku juga manusia biasa yang banyak dosa juga kok tapi berusaha untuk bisa jadi yang lebih baik lagi kita sama dimata Allah SWT jadinya kamu harus berfikir yang baik-baik aja tinggalkan yang menurut kamu tidak baik dan bertahanlah kepada sesuatu yang menurutmu nyaman dan bisa menghargai kamu" jelas putri.

"Iya put makasih ya atas kata-katamu aku jadi berpikir untuk bisa jadi diri sendiri yang percaya diri dan tidak memperdulikan omongan orang lain yang sekiranya hanya ingin menjatuhkan aku" balas putri.

"Iya sip deh kalau begitu lebih baik kamu duduk sama aku aja ya duduk di sana" ajak putri.

"Yaudah yuk" seru Rina lalu keduanya pun duduk di bangku paling depan dekat jendela dan depan meja guru.