Sedari tadi Bi Ninuk meneteskan air mata. Berkali-kali dia hapus air mata yang membasahi wajahnya. Manfred pun berusaha untuk tidak menangis. Tetap saja di pelupuk matanya air mulai tergenang. Leher serta dadanya terasa berat dan penuh.
"Ini Manfred, Pa." Yuana menarik tangan Manfred agar mendekat pada papanya.
"Selamat datang, Om. Terima kasih untuk dukungan dan doanya," kata Manfred.
"Aku yang berterima kasih. Justru kamu yang menjaga Yuana selama ini. Yuana pasti akan bahagia mendapat pria baik seperti kamu," tutur Prastama.
"Saya akan lakukan yang terbaik, Om," ucap Manfred.
"Bi, terima kasih mau setia menemani papa." Yuana memeluk Bi Ninuk.
"Ya, Non. Sudah tugas saya." Bi Ninuk membalas pelukan Yuana penuh haru.
"Kita pulang ya, Pa," ajak Yuana.