Yuana berdiri di depan pintu gereja. Di sisinya Prastama berdiri dengan senyum haru mendampinginya. Mereka bersiap masuk ke gereja menuju altar. Di sana Manfred berdiri menunggu.
"Oh, God ... This is the day... It is," bisik hati Yuana. Tentu saja hatinya begitu bahagia. Tetapi jantungnya tak bisa diajak kompromi, berdegup tak karuan membuat Yuana makin tegang.
Semua mata memandang ke arahnya. Keluarga dan teman-teman yang hadir, berdiri dari bangku gereja, menunggu mempelai wanita ini melangkah menghampiri mempelai prianya.
"Kamu cantik sekali, Nak," kata Prastama.
"Terima kasih, Pa." Yuana tersenyum. Make up simple di wajahnya tetap bisa mengeluarkan aura cantik dirinya. Gaun buatan Manolita sangat indah membuat Yuana begitu mempesona.
Musik mengalun, mengiringi langkah Yuana masuk selangkah demi selangkah ke arah Manfred. Senyum Manfred begitu lepas. Dia menatap Yuana yang makin mendekat.