Manfred segera mengganti pakaiannya dengan setelan yang Manolita siapkan buatnya.
"Ihh ... keren ... Pas banget!" puji Marieta. "Coba berdiri sini, Kak." Ditariknya tangan Manfred agar dia berdiri bersebelahan dengan Yuana.
"Bu, lihat ..." ujar Marieta. Dia gembira sekali. Cepat dia ambil HP dan mengambil foto Manfred dan Yuana. Serasi sekali mereka. Meski Yuana imut dan hanya setinggi pundak Manfred.
Manfred tersenyum lebar. "Bu, panggil pendeta ya, nikah aja sekarang. Sudah pakai baju lengkap gini," kata Manfred, menggoda Yuana.
"Sembarangan. Konseling pranikahnya aja belum tuntas." Yuana menepuk pipi Manfred.
"Hmm ... iya ..." Manfred balas balas menepuk pipi Yuana.
"Bikin iri yang belum punya pacar nih, berdua!" Marieta gemes lihat Manfred dan Yuana.
Yuana dan Marieta tertawa.
HP Yuana berbunyi. Yuana melihat ke meja mengambil HP-nya. Mamanya yang menelpon.
"Fred, mama telpon." Yuana melihat Manfred.
"Terima, Yu." Manfred mengangguk.
Yuana menerima panggilan itu.