Alma pun masuk ke dalam rumah Mas Lazuardi. Gadis itu merasa rindu dengan suasana rumah ini. Lelaki tampan itu berpamitan, dia hendak mandi dulu sedangkan Alma bisa membereskan barang-barangnya lagi.
Gadis itu pun masuk ke dalam kamar, memasukkan pakaian-pakaiannya lagi ke dalam lemari. Sementara itu, Alma mendengar beberapa kali ada bunyi pesan masuk di ponsel.
Alma melirik ke meja, yang berbunyi adalah ponsel Mas Lazuardi.
"Apakah hal yang penting? Kenapa daritadi ada pesan masuk?"
Gadis itu pun melirik ke arah meja. Ia pun melihat... Notifikasi pesan yang ada di sana.
Dan itu... Berasal dari Geisha.
Deg.
Jantung Alma pun serasa berhenti. Ada perasaan aneh yang menelusup ke dalam dadanya.
Mbak Geisha? Bagaimana bisa dia mengirimkan pesan kepada Mas Lazuardi?
Tangan Alma pun tertarik untuk membuka pesan yang berasal dari Geisha. Gadis itu membuka pesannya... Lantas terkejut. Bola matanya membelalak. "Mereka.. Selama ini chat an?"
Alma melihat dengan mata kepalanya sendiri kalau Mbak Geisha ini menanyakan kepada Mas Lazuardi.
Geisha : [ Jadi, Alma sudah pulang? ]
Lazuardi : [ Alhamdulillah sudah. ]
Geisha : [ Kemarin Alma sempat bertanya tentangmu kepadaku, aku hanya menjawab sebisaku saja... ]
Lazuardi : [ Tak masalah... ]
Geisha : [ Apakah kau yakin dengan itu?? ]
Itu adalah chat terakhir dari Geisha. Meskipun Alma yakin chat mereka ada yang sudah dihapus. Alma meletakkan ponsel Mas Lazuardi kembali ke tempatnya. Dia menyentuh dadanya yang berdebar tidak normal.
Tidak. Pembicaraan itu seperti teman biasa. Mbak Geisha yang khawatir karena dirinya yang pergi dari rumah. Dan Mas Lazuardi menanyakan kabar itu padanya.
Ya. Sebatas itu.
Alma memblokir semua pemikiran jahatnya tentang Mas Lazuardi. Gadis itu tidak mau berpikir buruk tentangnya.
Dan kini, pintu kamar mandi pun terbuka. Keluarlah sosok Mas Lazuardi dengan rambut yang basah.
Alma menggigit bibirnya sendiri. Dia pun memberanikan diri untuk berkata. "Mas, apakah Mas dengan Mbak Geisha dekat?"
"Kami hanya kenalan, kenapa?"
"Kenalan?"
"Mmm. Kami kuliah di tempat yang sama. Kenapa?"
Alma menghela napas panjangnya. Wajah Mas Lazuardi sama sekali tidak gugup. Ia bahkan mengatakan kalau mereka teman kuliah dengan sangat mudah.
"Ohh kukira dekat.." putus Alma akhirnya.
Mas Lazuardi pun menjelaskan, "Sejujurnya kemarin aku mengkhawatirkanmu. Sehingga aku pun menanyakan kabarmu padanya."
Hati Alma merasa tenang. Syukurlah... Ini bukan perselingkuhan.
"Ah, begitu...."
"Iya, bagaimana kalau kita makan sekarang? Aku akan pesan makanan lebih dulu."
Lazuardi memegang kembali ponselnya, dan lelaki itu menyadari. Pesan dari Geisha sudah terbuka. Dia melirik sekilas pada Alma yang masuk ke dalam kamar mandi.
Lelaki itu pun tahu alasan Alma mencurigainya.
* * *