Chereads / Mahligai Pengantin Muda / Chapter 14 - Menunggu Mas Lazuardi

Chapter 14 - Menunggu Mas Lazuardi

Ternyata lelaki itu adalah .... PAK CALVARO !!

Alma sangat kaget saat mendengar suara Pak Calvaro di ujung telepon itu. –HRD yang mewawancarai Alma dari Koran Newsweek—Dengan nadanya yang sangat berat, Pak Calvaro mengucapkan. "Selamat pagi, Alma. Saya Calvaro, HRD Newsweek. Saya ingin memberitahukan kepadamu kalau kamu diterima di kantor kami. Selamat."

"A-apa? Saya diterima?"

"Benar sekali, Mbak Alma. Mbak bisa berangkat mulai hari Senin. Untuk perjanjian kontrak akan dilaksanakan hari Senin juga."

"Terima kasih! Terima kasih!! Terima kasih!!!" ungkap Alma dengan perasaan yang sangat bahagia. Perempuan itu tak menyangka kalau dia diterima di Newsweek, padahal ia sudah harap harap cemas untuk bisa diterima di sana.

Apalagi, Pak Calvaro ini memberikan pernyataan yang jelas-jelas menyudutkannya. Tetapi... dia diterima?!

"Alhamdulillah..."

Panggilan telepon itu pun diputuskan oleh Pak Calvaro setelah ia menjelaskan hal lain-lainnya. Alma sangat bahagia! Ini adalah pekerjaan pertamanya!

Gadis itu pun berputar-putar di ruangan, sambil bersenandung pelan. Ia juga menggumam, 'Intinya nanti Mas Lazuardii harus kuberi tahu! Harus!!'

'Hmmm ... Sebaiknya masak apa, ya? Aku ingin merayakan keberhasilanku ini.'

Alma memikirkan menu yang enak. "AHA! Aku tahu!"

Alma sudah membayangkan sebuah menu yang lezat. Udang tepung dengan bumbu pedas manis, ditambah dengan cha kangkung. Pasti enak!

Gadis itu pun mendekat kepada Bapak Anton, ia bertanya. "Bapak Anton masih lama?"

"Sudah mau selesai, Mbak. Ada apa?"

"Saya mau pergi. Saya mau bersiap dan Bapak Anton selesaikan dulu, ya."

"Baiklah, Mbak."

Alma pun berjalan berjingkrakan masuk ke kamar mandi. Ia akan mandi, lalu pergi ke supermarket membeli udang yang fresh! Aih! Ia tak sabar!

'Kali ini, masakanku tidak boleh gagal!'

Alma tersenyum sendiri. Ia sangat senang. Hatinya seakan berada di atas awan.

* * *

Sepanjang harinya, mood Alma sangat amat super baik. Gadis itu bahkan tidak bisa berhenti untuk tersenyum saat dia memilih udang dan bahan-bahan. Ia juga membelikan udang dengan kualitas terbaik di supermarket.

Mahal sedikit tidak apa-apalah, toh bulan depan dia juga akan mendapatkan gaji.

Setibanya di rumah, ia buru-buru untuk masak. Meskipun cepat, ia tetap memastikan setiap rasa dari hidangan yang dibuatnya itu luar biasa. Ia membayangkan sebuah makan malam yang indah dengan Maz Lazuardi.

Makanan yang enak disertai dengan kabar yang bahagia.

Nikmat Tuhan yang manakah yang kamu dustakan?

'Ah, aku tak sabar!!' batin Alma ketika memasak.

* * *

Alma menata setiap makanan di meja makan. Ini adalah makanan ter-meriah sepanjang masa ia ada di sini. Sejujurnya, tadi Alma agak kalap.

Niat hatinya cuma membeli udang dan juga sayur kangkung, tetapi ia juga melihat pangsit, buah, tempe, dan juga beberapa makanan lain yang serasa cocok untuk menjadi pendamping menu utamanya. Jadilah ada beberapa macam lauk sekaligus camilan di sana.

Alma merasakan salah satu udangnya... dan KRIUK!!

Uh lala! Rasanya nikmat sekali. Bumbunya meresap dengan sempurna sampai ke dalam. Tepungnya juga gurih. Sangat amat enak!

'Sudah pasti Mas Lazuardi suka ini.' Alma tersenyum sendiri sembari menata meja makan.

Detik jarum jam berlalu ...

Hingga tiba saatnya adzan maghrib. Alma menilik ke arah jam, ternyata Mas Lazuardi belum oulang juga. 'Ke mana dia? Biasanya, jam segini dia sudah pulang ...'

Alma membatin.

Lalu, dia pun memutuskan untuk menutup makanannya dengan tudung saji, masuk ke dalam kamar dan shalat.

Ia menanti-nanti keberadaan Mas Lazuardi, tetapi lelaki itu tetap saja tak kunjung datang.

'Ah mirip Bang Toyib saja tak pulang-pulang,' cetus Alma agak kesal.

Sampai akhirnya memutuskan untuk keluar dari kamar, mencari hiburan dengan menonton televisi.

Waktu terus berjalan, dari maghrib pindah ke isya ... dari isya pindah ke pukul delapan, sembilan ... Alma mulai mengantuk.

Ia sudah memberikan pesan teks kepada Mas Lazuardi. Tetapi belum juga dibaca.

Alma : Mas Lazuardi, jangan bawa makanan ya. Alma masak.

Alma : Mas mau pulang jam berapa ?

Alma : Alma nungguin mas ya ...

Alma mengembuskan napas panjangnya. 'Ke mana dia pergi ...'

Mendadak, gadis itu teringat dengan kejadian beberapa waktu yang lalu. Kemarin-kemarin, Mas Lazuardi sempat kesal kepadanya karena dia pulang telat. Padahal dia pulang terlambat cuma dua jam saja.

Dan lihatlah mas Lazuardi. Dia bahkan telat pulang sampai jam sembilan malam, tanpa kabar sedikit pun.

'Hhhh ...' Alma mendadak jadi bete. Gadis itu menonton televisi tanpa selera. Ia duduk di sana... Lama kelamaan mengubah posisinya menjadi tiduran ... Dan ia pun ... masuk ke dalam alam mimpinya.

* * *

Alma terbangun dalam kondisi kaget. Gadis itu bangkit dari sofa, lalu melihat ke arah depan. Ia melihat adanya sepatu Mas Lazuardi di sana.

'Mas Lazuardi sudah pulang? Kenapa dia tak membangunkanku?'

Alma pun ...

* * *