Chereads / UNTOUCHABLE LADY / Chapter 4 - Hasrat

Chapter 4 - Hasrat

Seketika James mengarahkan pandangannya pada wanita dengan topi kumal itu. "Tidak masalah, terkadang anda harus melepaskan tali pengikatnya agar dia dapat berlari dengan bebas di taman, Lady !."

Angin kembali menerbangkan topi Lady Helena Matson. Hal tersebut membuat rambutnya yang kemerahan terlihat oleh James. Mata almond serta bibir yang mungil itu terekspos dengan jelas kali ini. James tak bisa berpaling dalam situasi itu. Hal itu juga membuat Helena dan James terlibat kontak mata dalam beberapa detik sebelum Lady Matson sadar bahwa topinya kembali terbang akibat tiupan angin.

"Ahh topi saya !." Topi itu membuat suasana romantis yang baru saja terjadi berantakan. Helena seketika membuang pandangannya mencari topi yang baru saja terbang. Sedangkan James Alvord yang masih setengah mabuk justru merancau. "Biarkan saja benda buruk itu terbang , aku bisa membelikanmu selusin topi yang lebih indah dari pada benda yang tak layak kau sebut sebagai topi !."

"Maaf tuan tapi kata-kata anda sungguh tidak pantas di ucapkan dengan penampilan anda yang seperti ini, permisi !". Lady Helena segera membenarkan topinya dan berjalan pergi meninggalkan James disana.

James mencoba untuk menyadarkan dirinya. Dia membuang botol brendi yang sebelumnya masih Ia pegang lalu menggelengkan kepalanya dan menampar dirinya sendiri. " Lady , tunggu !". James mulai berlari mengejar Helena yang sudah beberapa meter menjauh darinya.

James terus berusaha menyamakan langkahnya dengan sang Lady. "Lady, maafkan atas kelancangan saya ". James mencoba meminta maaf saat langkahnya sudah seirama dengan Helena.

"Baik". Helena hanya menjawab singkat. Ia justru mempercepat langkah kakinya saat memasuki Matson Hall.

"Lady bisa kita bicara sebentar ?". James terus berusaha membangun komunikasi.

Kucing milik Lady Noton tiba-tiba memasuki Matson Hall. Kucing itu menarik perhatian Wisley sehingga anjing itu memutar arahnya. Hal itu membuat Helena yang memegang tali ikut berputar arah dan langsung menabrak tuan James Alvord yang sejak tadi berjalan di belakangnya.

*Brakk*

Mereka berdua terjatuh di halaman dengan posisi Helena berada diatas badan James, Ia menindih pria itu. Rok yang digunakan Helena juga terangkat hingga mencapai pahanya dan buah dadanya juga hampir menyembul keluar. Mereka berdua saling bertatapan. Kali ini Helena memperhatikan seluruh detail setiap guratan yang diciptakan Tuhan di wajah pria yang berada di hadapannya. "Lady, jangan menatap saya seperti itu , mungkin tatapan lady bisa melubangi wajah saya nantinya ".

"Ohh, maafkan saya". Helena mencoba bangkit namun tangan James yang masih melingkar dipinggangnya menahan tubuh Helena bergeser dari posisinya tersebut.

Helena dan James kembali terlibat kontak mata. Kini mata James tertuju pada mulut mungil Helena yang jaraknya hanya beberapa sentimeter dari bibirnya. Bibir itu sangat menggoda James. Helena juga sepertinya tidak menolak godaan itu karena dia tidak berusaha melepaskan diri dari situasi itu.

"Astaga apa yang sebenarnya terjadi disini !". Suara seorang wanita membuat keduanya kalang kabut.

James segera melepaskan tangannya. Hal tersebut membuat sang lady dapat bangkit dan merapikan roknya. "Ini hanya salah paham bibi , saya bisa menjelaskannya".

"ohh Your Grace , maafkan saya yang tidak mengenali anda Duke Alvord". Ucap bibi Cambrige mengucapkan salam ketika James berdiri dan membenahi pakaiannya.

"Maafkan kami atas kekacauan yang terjadi di pekarangan Matson Hall , nyonya. kami sudah lama tidak bertemu jadi sebagai seorang tunangan dari lady Matson saya kira saya sulit untuk menahan hasrat yang saya pendam selama kami tinggal berjauhan". Kelakar James.

Dada lady Matson seketika terasa sesak dan matanya membulat saat mendengar kata "tunangan" yang baru saja keluar dari mulut Duke Alvord.

"Helen, sejak kapan kalian bertunangan , ayahmu tidak pernah memberitahu bibi soal pertunangan kalian ?". selidik bibi Cambrige.

James segera menyamakan posisi dirinya berdiri dengan Helena lalu melingkarkan tangan kanannya ke pinggang wanita tersebut. "Sang Earl mungkin terlalu sibuk nyonya untuk memberitahukan hal ini jadi saya kemari untuk berkunjung dan memberitahukan kabar gembira."

"ohh begitu rupanya , saya sangat tersanjung dengan keramahan your grace tapi tolong kendalikan sikap anda . ini London , gossip akan dengan cepat menyebar jika anda tidak memperhatikan sikap anda". ucap bibi Cambrige

***

Suana sedikit canggung menyebar diantara Lady Helena dan Duke Alvord. Kini mereka berdua berada di ruang perapian dengan si kembar dan juga Lizzie. "Helen, kenapa kau tidak pernah memberitahuku jika sebenarnya kau sudah bertunangan ?".

"Karena aku belum sempat mengatakannya". Ucap Helena singkat.

Sedangkan James masih berusaha untuk mengendalikan dirinya . Ia tidak dapat duduk dengan tenang karena tonjolan dibalik celananya masih terlihat jelas. James memilih untuk tetap berdiri dan menyembunyikan bagian tubuhnya dibalik kursi.

"Your grace , bagaimana caramu bertemu dengan Helen , bisa tolong ceritakan ?". Tanya Linzzie pada James.

James sedikit tercengang mendengar pertanyaan nona muda itu tetapi dirinya mencoba mengendalikan diri sebaik mungkin. "Oh itu beberapa tahun yang lalu saat aku berkunjung ke desa dan aku bertemu dengan Helena disalah satu pesta dansa". James berhasil menguasainya.

"Jadi ini alasanmu selalu mengumpulkan surat kabar di pagi hari Helen ?" . Linzzie menatap Helena penuh rasa ingin tau. "Ternyata kau ingin mendengar kabar soal King of heart karena dirinya merupakan tunanganmu ?".

Helena mencoba melelan ludah kuat. Mulutnya seakan kaku dan tak bisa di gerakkan serta fakta yang baru saja diungkapkan Lizzie membuat korset yang ia gunakan terasa semakin mencekik dirinya.

"Jadi setelah pesta di rumah gending itu kau sudah bertunangan Helen ?"

"Itu juga yang membuatmu tidak pernah ikut pesta dansa lagi selama 10 tahun terakhir ?".

Lizzie terus menjejalkan setiap pernyataan kepada Helen. Nona muda itu sangat penasaran tentang pertunangan kakaknya yang terkesan sangat tertutup rapat.

"Liz , biarkan Helen mengobrol dengan Duke Alvord , kau ajak saja di kembar untuk bermain di kamar mereka ". ucap bibi Cambrige yang juga menyelamatkan Helena dari ribuan pertanyaan atas pertunangan palsu tersebut.

"Baik bibi " . Jawab Lizzie singkat.

"Your grace boleh saya menyampaikan sesuatu ?". Ucap bibi Cambrige.

"Silahkan".

"Jadi begini, si kembar Thomas dan Tony membutuhkan seorang tutor your grace , bisakah anda membantu kami untuk menemukan tutor untuk mereka ?".

"Ohh baik , aku akan meminta Mr peggy untuk mencarikannya bagi si kembar dan akan datang besok siang ke Matson hall , Lady".

"Terima kasih banyak atas kemurahan hati your grace". Ucap bibi Cambrige sembari memohon untuk undur diri dari ruangan tersebut. "Helen, kau bisa mengajak Duke Alvord berkeliling jika kau mau dan aku ada di ruang baca jika kau membutuhkan diriku ,Helen !."

"Baik ,bibi". Jawab Helena dengan wajah yang memerah karena sebelumnya Lizzie sudah membongkar rahasia kecil Helena yaitu seringnya sang lady membaca koran pagi tentang king of heart atau dengan gelarnya biasa disebut Duke Alvord.