Chereads / UNTOUCHABLE LADY / Chapter 6 - Kecantikan Yang Tersembunyi

Chapter 6 - Kecantikan Yang Tersembunyi

Suasana seakan mendukung James untuk terus melanjutkan apa yang sebelumnya Ia lakukan pada Helena bahkan tidak adanya penolakan dari sang Lady membuat James yakin bahwa Helena memang merasakan hal yang sama dengan dirinya.

"Ya tuhan , anda harus menyingkirkan gaun yang buruk ini karena ini semua menutupi kecantikan anda, Lady". Ucap James tepat sesaat sebelum dirinya mencium buah dada Helena.

Irama nafas Helena semakin tidak beraturan. Sang Lady sesekali juga menggigit bibir bawahnya kuat. Sementara itu James masih terus menyentuh tubuh Helena. Hal tersebut membuat Lady Helena Matson mengeliat dan terus mencengkram lengan Duke Alvord.

James kembali mendongakkan kepalanya , berpaling dari buah dada Helena. Ia melihat wajah Helena yang seakan memberi tanda bahwa mengingkan dirinya . Hal ini membuat James segera mencium bibir Helena secara kasar.

Helena mulai mendesah perlahan saat salah satu tangan James berhasil masuk kedalam gaunnya. Tangan James mulai menari menyentuh paha sang lady. Saat tangan James hendak menyentuh lebih tinggi , terdengar suara lirih Helena. "Your grace .. tolong jangan lakukan itu."

"Demi tuhan aku sangat membeci gaun jelek ini, gaun ini menutupi segala kecantikan yang engkau miliki !." umpat James yang masih kesal atas gaun buruk yang Helena kenakan saat ini.

Helena tidak mampu melawan hasratnya pada James. Akalnya seakaan tidak berjalan dengan semestinya. Tubuhnya terus meminta sentuhan James. "Lady, mungkin mulut anda mengatakan tidak demi sebuah kesopanan tetapi tubuh anda terus mengingkan saya". Ucap James sesaat sebelum mencium bibir Helena lagi.

James dan Helena terbuai dengan suasana. Mereka berdua melupakan hal yang sangat penting yaitu menutup pintu kamar antik sehingga membuat celah kecil disana.

"Aahhh...". Suara desahan Helena kembali terdengar saat bibir James kembali mengecup mesra tekuk leher Helena.

James membuka cravatnya lalu membuka kancing kemejanya dengan cepat. Kini dirinya membungkukkan badannya untuk mencium setiap jengkal kaki Helena. "Aahhh..." . Helena terus mendesah.

James hendak melakukan hal yang selanjutnya dengan membuka kancing celananya, namun belum sempat itu terjadi sebuah patung tiba-tiba jatuh yang membuat Helena dan James segera merapikan pakaian mereka.

"Apa yang kalian lakukan, Helen ?" . Tanya Tommy yang tiba-tiba muncul dari balik patung yang jatuh tersebut.

"Helen, apa yang kalian lakukan disini dan mengapa korsetmu terbuka ?". Tanya Lizzie yang menerobos masuk kedalam kamar antik.

James merapikan pakaiannya dengan membalikkan badannya agar Lizzie ,Tommy serta Thomas yang masih berada di ambang pintu tidak melihat tubuh James. Sedangkan Helena yang berkali-kali mendapatkan pertanyaan beruntun dari adiknya terdiam sementara waktu.

"Helen, apakah Duke Alvord melakukan hal yang buruk padamu ?". Tanya Lizzie menuntut penjelasan.

"Emm .. tidak bukan begitu Lizzie , kami hanya sedang merapikan tempat ini namun karena udara disini sangat lembab dan hari ini saya rasa korset ini terlalu ketat sehingga Duke Alvord membantu saya melonggarkannya". Helena mencoba membuat alasan untuk meyakinkan ketiga adiknya tersebut.

"Tapi mengapa Duke Alvord juga melepas cravatnya ?". Tanya Thomas dengan tatapan menyelidik.

James hendak menjawab pertanyaan Thomas tetapi instrupsi dari bibi Cambrige membuat semuanya lupa akan kejadian tersebut. "Helen, Lizzie, kita mendapat undangan pesta dansa dari Duchess Hamingston !". ucap bibi Cambrige dari kejauhan.

Setelah mendengar hal tersebut semua orang segera menuju arah suara dari bibi Cambrige.

***

Bibi Cambrige berada di ruang tamu bersama dengan Duchess Hamingston. Mereka sedang meneguk teh sembari mengobrol. "Apakah benar jika keponakanmu sudah bertunangan ?". Tanya sang Duchess.

Bibi Cambrige tersenyum. "Sejujurnya saya juga terkejut anda bisa tau dengan cepat karena saya juga baru saja mengetahuinya pagi ini".

"Tidak usah sungkan untuk membagikan kabar bahagia, ini bukan sebuah aib jadi bukahkah lebih baik diumumkan ?". Hamingston mencoba meyakinkan.

"Maafkan saya tapi dengan segala hormat saya merasa ini bukan wewenang saya lagi ,biarkan mereka berdua yang melakukannya". Ucap Bibi Cambrige sembari melihat ke arah Helena dan James.

James segera melingkarkan tangannya ke pinggang Helena. Ia juga mencoba merapatkan tubuh Helena kearahnya. "Terima kasih atas udangannya Duchess , saya dan tunangan saya dengan senang hati menghadirinya".

"Your grace , terima kasih ,saya sangat beruntung dapat bertemu anda disini bersama tunangan anda". Jawab Hamingston.

"Helen, apakah kita akan memakai gaun baru untuk pesta tersebut ?". Lizzie berbisik.

Helena tidak menghiraukan Lizzie . Sang Lady terus fokus pada James untuk memberikan sebuah kode agar menjauhkan lengan pria itu dari pinggangnya. "Tenang saja , aku tunanganmu buatlah ini seperti nyata karena ini adalah bentuk tanggung jawabku kepadamu". Ucap James yang berbisik di telinga kanan Lady Matson.

"Cambrige, aku harus pamit undur diri dulu untuk mengatur segala persiapan pesta". ucap Hamingston.

"Baik, silahkan biarkan Lady Helena Matson mengantar anda". ucap Cambrige.

Helena segera melepas tangan James dari pinggangnya. Ia segera melenggang pergi untuk mengantarkan Duchess Hamingston ke pintu keluar Matson Hall.

James mengikutinya dari belakang. Sementara Lizzie , Thomas serta Tommy juga turut mengantarkan Duchess Hamingston.

Kereta kuda beserta seorang kusir sudah menunggu disana. Tampak ukiran lambang keluarga Hamingston terukir di pintu kereta tersebut. "Hati-Hati di jalan Duchess Hamingston". Ucap Helena sambil melambaikan tangannya.

Sesaat setelah kereta kuda itu meluncur pergi, James kembali melinggarkan lengannya di pinggang Helena. Tatapan sang Lady juga kemudian tertuju pada James. "Apa yang anda lakukan , your grace !". ucap Helena pelan.

"Helen, kita tidak memiliki cukup baju baru untuk menghadiri pesta-pesta musim ini ?". Ucap Lizzie pada kakaknya.

"Jangan khawatir lady Lizzie Matson. saya akan mengirimkan kereta kuda dengan kusirnya siang ini dan akan mengajak tunangan saya beserta adiknya pergi ke penjahit untuk membuat gaun baru". Sahut James sembari merapatkan rangkulan tangannya terhadap Helena.

"Terima kasih , your grace !". Lizzie tampak sangat senang . Ia segera berjalan masuk kedalam untuk bersiap.

Sementara itu Helena cukup kesal dengan tingkah James. "Apa yang sebenarnya anda lakukan ?". Tanya Helena menyelidik.

"Oh maafkan saya Lady , tapi bukankah seseorang yang sudah bertunangan sudah sepantasnya melakukan hal ini ?". James mulai menjauhkan tangannya dari pinggang Helena.

"Tapi ini hanya pertunangan palsu bukan ?."

" Anda hanya berusaha membantu saya untuk keluar dari rumor keji akibat kejadian yang tidak disengaja di pekarangan Matson Hall ?."

"Anda melakukan ini untuk menyelamatkan reputasi anda sebagai seorang Duke dan saya bahkan adik saya yang akan tampil dalam musim ini ? ." Helena terus menghujani James dengan pertanyaan.

Duke Alvord tersenyum. "Apa yang sebenarnya anda khawatirkan, Lady ?". James memberikan tatapan hangat pada Helena setelahnya.

Wajah Helena seketika memerah. Dirinya tersipu malu. Ia juga berusaha menghindari kontak mata dengan James yang berada dihadapannya saat ini.

"Saya akan mengurus semua keperluan anda dan adik-adik anda , saya akan menyiapkan tutor untuk si kembar bahkan saya akan menjadi pendamping anda setiap pesta dansa yang diselenggarakan sepanjang musim ini." James menunjukkan etikad baiknya pada Lady Helena Matson.