6 oktober 2021
"Okay, nanti setelah istirahat makan siang bisa temui saya di ruangan saya dan tolong bawakan berkas selama posisi ketua kosong lalu jangan lupa bawakan saya file barang yang baru datang".
"Baik pak ".
James meminta Helena datang ke ruangannya. Ia ingin menyesuaikan diri sebagai seorang ketua tim Bravo yang baru sehingga dirinya membutuhkan beberapa dokumen untuk ia pelajari. Selama ini banyak hal yang di tangani oleh Helena sebagai wakil ketua bahkan sebelum jabatan ketua beralih pada James , Helena sudah berperan penting seperti layaknya ketua tim akibat ketua tim terdahulu sudah cukup tua sehingga banyak tugas lapangan yang Helena ambil alih.
Helena yang masih syok dengan beberapa kejadian yang ia alami hari ini. Ia duduk di kursinya dengan mata yang terus menatap layar komputernya. Pandangannya kosong karena sedang mencoba mencerna apa arti ini semua. Gadis itu juga terlihat mencoba mengendalikan diri dengan menarik nafas dalam setelahnya. "Ya tuhan , apa yang sebenarnya terjadi !". Gumam Helena dalam hati.
Helena memutuskan untuk pergi ke kamar mandi . Wajahnya sangat kusut akibat kejadian aneh sepanjang hari. Dari mimpi yang sangat nyata, bertemu dengan roh yang sangat mirip dengan dirinya namun menggunakan gaun khas tahun 1800an dan ketua tim baru yang wajah serta namanya mirip dengan salah satu foto dari benda sejarah yang beberapa hari yang lalu tiba di kantor pusat.
Sepanjang koridor menuju kamar mandi gadis itu terlihat memijat kepalanya. "Astaga apa yang sebenarnya terjadi !". Helena terus mengumpat. Setelah sampai di depan wastafel ia langsung menundukkan kepalanya lalu membasuh wajahnya dengan kasar. Saat ia merasa sudah cukup segar , Helena segera mengangkat kepalanya menghadap cermin yang berada di depannya tersebut.
"Aaaaaaa.... !". Helena terkejut karena melihat roh yang mirip dirinya berdiri dibelakangnya dengan baju yang sama saat menampakkan diri di mobil Helena pagi ini.
"Mau apa kamu ? kenapa kamu muncul lagi ?". Tanya Helena yang mencoba berkomunikasi dengan roh tersebut.
"Aku adalah kamu di ratusan tahun yang lalu , jadi jangan pernah takut padaku karena sesungguhnya aku adalah dirimu sendiri". Jawab roh tersebut.
Helena membalikkan badannya. Roh tersebut masih berdiri tegap disana sembari memandang Helena. "Sebenarnya apa yang kamu inginkan dariku ?".
"Aku membutuhkanmu dan kamu membutuhkanku". Jawab roh tersebut.
"Apa maksudnya ? aku tidak mengerti , kita hidup di jaman yang berbeda bahkan terpaut waktu dalam ratusan tahun !". ucap Helena
"Takdir kita yang membuat jalinan ini tertaut !". roh mencoba menjelaskan.
"Aku masih tidak mengerti mengapa diriku di kehidupan sebelumnya masih belum dapat tertidur tenang ? apakah ada sesuatu yang terjadi di masa lalu ?". Tanya Helena.
"Ya, kematian dari suamiku adalah kasus paling aneh . Aku mencurigai dia dibunuh oleh koleganya . Surat terakhir yang ia kirimkan kepadaku sudah kau baca . Saat itu dia berada di Hanoover ,Jerman dan sedang menunju ke Inggris tapi dia tidak pernah benar-benar sampai ke Inggris dan setalah satu bulan penantianku ada sebuah peti mati yang berisi jenasah suamiku . Disana semua prajurit yang membawanya berkata bahwa suamiku mati akibat sakit tetapi aku tidak mempercayainya dan aku melakukan menyelidikan mandiri. Namun kemalangan justru menimpaku, akibat terlalu lelah aku mengalami keguguran dan pendarahan cukup hebat akhirnya aku harus mati tanpa tau kebenaran soal suamiku". ucap roh tersebut.
"Aku turut prihatin akan hal tersebut tapi apa hubungannya denganku ?". Helena masih kebingungan.
"Dikehidupanmu yang sekarang kamu akan bertemu orang yang sama dan itu akan menjadi suamimu juga di masa depan". roh menjawab.
"WHATTTT ?? jadi maksudnya sejarah akan terulang ? aku akan menikah dengan pria yang bernama James dan aku juga akan berada di Eropa nantinya ?". Helena mencoba memastikan.
Roh tersebut menganggukkan kepalanya lalu menghilang. "Eh... kemana dia? Helena ... Helena ! oh ahh rasanya seperti memanggil diriku sendiri , Sial !". Helena frustasi karena tiba-tiba roh yang mengaku sebagai dirinya dari masa lalu menghilang.
***
Helena membawa tumpukan berkas ke ruangan James. Semua berkas itu sesuai dengan apa yang di minta James sebelumnya. Berkas itu terlalu banyak hingga tumpukannya menghalangi wajah Helena. "Permisi pak !". Ucap Helena di depan pintu ruangan James.
"Silahkan masuk !". Jawab James yang sedang sibuk dengan laptopnya.
"Maaf pak , ini saya harus letakan dimana ya ?". Tanya Helena.
"letakkan disini saja". Kata James sembari menepuk meja kerjanya.
Helena segera meletakan tumpukan berkas tersebut. "Pak , saya boleh duduk ?". Tanya gadis itu dengan sedikit canggung.
"Silahkan dan ceritakan kepada saya barang apa yang baru saja datang terlebih dahulu sisanya nanti kita bahas di rumah saya nanti malam !". Ucap James .
"Ehh tapi pak ? kenapa harus di rumah bapak ?". Tanya Helena bingung.
"Saya akan mempelajari berkas ini kemungkinan saya lembur hari ini sampai jam 22.00 karena ada rapat 20.00 dengan ketua kantor cabang jadi jika kita akan membahas ini di cafe maupun restoran saya tidak bisa menjamin ada restauran yang buka 24 jam nonstop". Ucap James.
"Tapi saya wakil ketua bukan sekertaris bapak !". Helena mencoba untuk menyanggah.
"Saya tau , saya tinggal sendirian disana juga ada kamar tamu jadi kamu bisa tidur disana jika kita membahas ini sampai larut malam".
"Pak , tapi ...!". Helena mencoba menyanggah kembali.
"Helena tolong mengerti , saya tidak memiliki maksud apapun dengan kamu . Saya hanya mencoba mencari jalan tengah bagi kita berdua. Saya memiliki jadwal yang padat disamping itu saya juga tidak ingin membuat membahayakan seorang perempuan pulang dini hari sendirian". Ucapa James menyakinkan Helena.
Helena nampak terdiam . Ia sedikit ragu dengan keputusan yang akan diambilnya. "Baiklah nanti saya kirim alamat rumah saya lewat pesan singkat . Malam ini saya selesai rapat kurang lebih pukul 22.00 jadi kamu bisa lebih dahulu datang ke rumah saya pukul 20.30 atau setelah pulang kerja kamu bisa kesana . Dirumah saya ada pembantu jadi dia bisa membantu keperluan anda nantinya". imbuh James.
Helena menghela nafas berat ."Baik pak !". Akhirnya gadis itu menyetujui permintaan ketua tim Bravo tersebut.
***
Waktu sudah menunjukan pukul 18.00 . Helena segera bersiap untuk meninggalkan kantor. "Hei , Helen !". Ben menghampiri Helena.
"Hai Ben , ada apa?". Tanya Helena
"Aku akan meneraktir beberapa orang teman karena aku naik jabatan hari ini , jadi aku ingin kau ikut dengan kami !". Ben mencoba membujuk Helena.
"Ahh tidak , aku masih ada pekerjaan yang harus aku selesaikan malam ini". Tolak Helena.
"Ayolah Helen ! aku akan meneraktirmu sebanyak yang kau mau jadi ayo sekarang kita pergi ke Bar !". Ben menarik sahabatnya tersebut.
"Ben , aku benar-benar tidak bisa minum hari ini . Aku masih ada pekerjaan". Helena mencoba menyakinkan Ben.
Ben terus menarik Helena untuk ikut dengannya . Pada akhirnya Helena ikut dalam pesta yang diadakan oleh Ben tersebut.