7 Oktober 2021.
Helena terbangun dengan kepala yang sangat pening. Ia menggosok kedua matanya dengan kasar. "Ahh sudah pagi ternyata". Ucap Helena malas.
"Kau sudah bangun rupanya !". Terdengar suara seorang pria dari sebelah kanan.
Helena masih belum mencapai seratus persen kesadarannya masih berpikir bahwa suara pria tersebut adalah sebuah mimpi. "Sepertinya aku masih bermimpi". Gumamnya.
"Tidak usah malu, bangun dan makan sarapanmu, aku sudah membawakan sandwith dan obat untuk mengatasi pegar". Ucap seorang pria.
Helena yang mulai tersadar mulai membuka matanya lebar. Ia melihat kearah kanan dimana suara tersebut berasal. "Aaaaagghhh". respon yang tidak terduga Helena berikan saat melihat ketua timnya , James duduk sembari melihat ke layar komputer.
"Apa yang anda lakukan di kamar saya, pak James !". Ucap Helena yang sepertinya belum menyadari bahwa dirinya kini berada di kamar James Stanford.
James menghentikan aktivitasnya di depan komputer lalu berjalan menuju kasur tempat dimana Helena berada. Ia duduk di tepi kasur. "Yang pertama ini bukan kamar mu , Helena ! lalu yang kedua jangan panggil aku dengan sebutan pak James saat kita berada diluar kantor , kau bisa berbicara dengan santai denganku saat berada di luar kantor karena jarak umur kita tidak terpaut jauh hanya 3 tahun ".
Helena segera bangkit dan duduk. Ia terlihat keheranan dan melihat sekitar. "Oke , lalu apa yang terjadi dengan pakaianku ?".
"Kau muntah semalam , aku tidak punya pakaian wanita jadi aku memberimu pakaianku".
"Kau yang melakukannya dengan tanganmu sendiri ?". Helena nampak bingung karena dirinya sekarang telah memakai kaos milik James.
"Aku tidak punya pilihan lain karena bajumu sangat kotor". ucap James.
"Lalu dimana kau tidur ?". Tanya Helena.
James menunjuk kearah disamping Helena. "Disana".
Helena semakin terkejut . "Lalu apakah kita melakukan sesuatu seperti misalnya "bercinta" ? . "
"Ahh tidak , aku bukan orang yang bercinta dengan sembarang orang jadi aku akan meminta persetujuanmu jika memang kau mau !". ucap James.
Mendengar ucapan James membuat Helena merona. Ia tak dapat membalas ucapan James tersebut dan memilih mengambil segelas air yang berada disamping kasur.
"Aku akan pergi ke supermarket terdekat jika kau masih merasa kurang sehat tetaplah berada di kasur untu sementara waktu !". ucap James.
Helena kembali menaruh gelas ke atas meja disamping kasur. " Tapi sebelum itu bisakah kau ceritakan apa yang sebenarnya terjadi semalaman dan bagaimana aku bisa tidur di kamarmu ?."
"Apakah kamu tidak mengingatnya sama sekali ?".
"Sejujurnya tidak, aku hanya ingat sudah membuat janji untuk mengerjakan pekerjaan di rumahmu tapi Ben justru menculikku untuk ikut dalam pesta kenaikan jabatannya malam itu". ucap Helena
"Apa lagi yang kau ingat setelah itu ?". tanya James.
"Mereka memberiku minuman sangat banyak , sepertinya aku sangat mabuk dan setelah itu aku tidak mengingatnya lagi". Ucap Helena.
"Jangan pergi minum dengan pria lain waktu ! ". ucap James.
"Sebenarnya apa yang terjadi James ?". Helena nampak bingung.
"Aku akan menjelaskan nanti setelah berbelanja." ucap James yang bergegas untuk meninggalkan ruangan.
Setelah James pergi, Helena kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur sembari mengingat apa yang terjadi semalam. Helena mencoba dengan sangat keras namun ingatannya terus terhenti pada saat nicholas memasukan alkohol kedalam mulutnya.
***
James baru saja pulang dari supermarket. Pria itu sedang menata beberapa bahan makan di kulkas. Hari ini dia berbelanja cukup banyak, 2 kantong penuh berisi sayuran, buah dan beberapa protein.
"Banyak sekali barang belanjaanmu ?". Ucap Helena sembari berjalan mendekat ke arah James.
"Iya karena ada kau disini". Jawab James singkat.
"Ahh tidak usah khawatir sebentar lagi aku akan pulang". Sahut Helena dengan tersenyum
"Aku tidak yakin kau akan pulang". Ucap James sembari memasukan apel kedalam kulkas.
"Hmmm maksudnya bagaimana ?". Jawab Helena kebingungan.
James melempar sebuah apel ke Helena. "Apa kamu pikir pekerjaan kita tadi malam sudah selesai ?". Pria itu menatap sinis.
Helena tersenyum malu. "Ahh iya kita belum mengerjakan apapun tadi malam tapi bukankah hari ini kita harus pergi ke kantor ?".
"Aku sudah memberitahu ke kantor bahwa hari ini kita ada kunjungan ke daerah untuk melihat lokasi penggalian baru". Jawab James.
" Apa ? kenapa tiba-tiba seperti ini ?".
"Sejujurnya hanya aku yang harus menghadiri acara itu tetapi sehubung kau masih berada disini dan pekerjaan semalam yang seharusnya bisa kita selesaikan jadi harus tertunda maka sebagai gantinya kamu harus menyelesaikannya hari ini jika tidak kamu membuat jadwalku berantakan lagi !". Jelas James.
"Tapi pak , saya juga punya pekerjaan lain di kantor !". Helena mencoba mengelak.
"Kamu pikir ini jam berapa ? lalu apakah kamu punya pakaian ganti saat ini yang cocok untuk pergi ke kantor ?." James menatap Helena dengan pandangan menyelidik .
Helena kembali tersenyum malu dan menggigit buah apel yang sebelumnya di lempar oleh James. " Iya , kau benar".
"Apa kau masih belum ingat kejadian semalam ?". Tanya James.
"Aku sudah berulang kali berusaha mengingatnya tapi aku tidak menemukan apapun di ingatanku ". ucap Helena.
"Jangan pernah minum dengan pria lain !". Jawab James singkat.
"Sebenarnya apa yang terjadi dan kenapa kau terlihat sangat kesal ?".
" Kau tidak mampu mengatasinya mengapa kau tetap pergi minum ? seberapa banyak alkohol yang kau teguk malam itu ?". Tanya James.
"Aku tidak ingat seberapa banyak tapi nicholas menuangkan satu botol langsung kemulutku , ingatanku hanya berhenti disana setelah itu aku tidak mengiat apapun". Jelas Helena.
"Kau sangat buruk dalam hal mengatasi minuman !." ucap James.
"Sebenarnya apa yang terjadi ?."
"Aku terus meneleponmu malam itu, kau mengangkat panggilan suara itu dengan sedikit mabuk dan berbicara melantur bahkan kau menyumpahiku dengan kata-kata umpatan. Aku terus bertanya dimana kamu saat itu tapi musik terlalu keras disana , aku kembali bertanya dimana kau saat itu dan justru mendengar kau mengatakan JANGAN BEN, AKU TIDAK INGIN MELAKUKANNYA . kalimat itu terus terdengar karena kau lupa mematikan panggilanku di ponselmu. tanpa berpikir panjang pada saat itu aku menutuskan untuk melacak dimana keberadaanmu dan aku menemukanmu di sebuah club ". Jelas James.
"Sebentar aku bahkan tidak mengingat mengatakan hal itu". Sanggah Helena.
"Kau mengatakan itu dengan suara lantang Helena di telepon". Ucap James
"Apa yang terjadi selanjutnya ?".
"Saat aku datang dan mencarimu , aku melihat Ben mencoba menciummu tetapi kau terus menolaknya . Aku sedikit hilang kendali malam itu dan penerangan disana remang-remang jadi aku tidak tau jika orang itu Ben". Jelas James.
"Lalu apa yang terjadi selanjutnya ?".
" Aku melayangkan tinjuku kearah Ben , kemungkinan besar mata kirinya lebam sekarang". ucap James.
"Astaga, sebaiknya aku tidak minum terlalu banyak lain kali". Helena terkejut.
" Ya, itu lebih baik dan jangan minum dengan pria lain !". sahut James.
"Lalu bagaimana bisa aku berada disini ?".
" Saat aku ingin mengantarmu pulang kau sudah sangat mabuk bahkan saat aku bertanya alamat rumahmu kau malah menjawab dengan hal lain. Aku tidak mungkin meninggalkanmu sendirian disana jadi aku membawamu pulang ke rumahku". ucap James.
"Lalu dibagian mana aku memutahkan isi perutku ?".
"Saat aku mau menggendongmu berpindah dari mobil menuju kamar tidur ". Jawab James.
" Ya tuhan , sepertinya aku diluar kendali malam itu ". ucap Helena