Chereads / UNTOUCHABLE LADY / Chapter 13 - Trust Me

Chapter 13 - Trust Me

Helena yang nampak frustasi kemudian menatap mata James. "I want you, James!".

Mendengar hal itu dari mulut Helena membuat James tersenyum. James segera mencium bibir Helena dengan intens. Ia juga kembali melanjutkan bercinta dengan Helena. James semakin bersemangat hingga mereka berdua mencapai pucak kenikmatan. Tak berlangsung lama , Helena merasakan cairan hangat yang menyembur di dalam perutnya . Hal tersebut membuat desahannya mereda. James memeluk Helena dengan erat dan berkata "I love you, my Lady".

James kembali mencium bibir Helena. Ia mendengar nafas sang lady tersengal. James sadar Helena cukup lelah. James segera turun dari tubuh Helena . Ia kemudian berbaring disampingnya . James juga kembali memeluk sang lady dan kemudian terdengar Helena mengucapkan "I love you more , James".

"Helena , saya tidak akan meninggalkanmu !". Ucap James sembari mengelus rambut Helena.

"Jangan pernah takut lagi , ekspresikan dirimu , tinggalkan semua baju kumal dan jadilah Helena yang cantik seperti ini !".

"Saya akan selalu mendukung anda, melindungi anda dan saya akan menyerahkan hati saya untuk anda , Helena !". Ucap James yang diakhiri dengan kecupan mesra di dahi Helena.

"James , bolehkah saya menyampaikan sesuatu pada anda ?". Tanya Helena ragu.

"Silahkan tanyakan apapun yang anda mau pada saya". Jawab James singkat.

"Apa yang sebenarnya terjadi antara anda dan Naomi mengapa dia terlihat sangat kesal mengetahui bahwa saya adalah tunangan anda ?". Tanya Helena.

" Saya tidak pernah menganggap Naomi sebagai pasangan saya sejak dahulu bahkan saya tidak berniat untuk menikahinya , Dia wanita yang sangat konyol , dia terus menempel kepada saja karena jabatan dan uang saya, dia pandai bermain peran agar mendapatkan segalanya yang dia inginkan !". ucap James.

"Ohh jadi itu sebabnya dia sangat kesal pada saya ." Jawab Helena

"Bukankah saya sudah menjelaskannya ? ada apa Helena, anda ragu dengan saya ?". James mencoba mengetahui isi pikiran Helena.

"Tidak , saya hanya terganggu dengan tatapan Naomi ". Jelas Helena.

James tersenyum. "Akui saja jika anda cemburu , jangan buat saya terus menebak isi kepala anda , Helena !".

"TIDAKK !." Helena coba untuk menyangkal.

"Haha anda terus mencoba menyangkal , semakin anda coba menyanggal semakin itu terlihat jelas di wajah anda , My Lady !". James terkekeh.

"Anda semakin menarik untuk saya ! wanita yang tak mudah ditaklukkan adalah wanita yang spesial itulah kata gentlemen di luar sana". Ucap james yang diakhiri dengan sebuah ciuman pada bibir Helena. Ia kembali mendekap erat Helena. James kembali menginginkan kehangatan tubuh Helena. Ia mulai memprovokasi sang lady . Tangan James mulai meremas pantat telanjang Helena . Hal tesebut membuat Helena kesulitan mengatur nafasnya. "Ahhh... mmm ahh..". Desahan Helena kembali membuat James bersemangat.

"Lihat kita berdua memang saling menginginkan satu sama lain , anda hanya terlalu takut untuk mengekspresikan apa yang anda inginkan , Helena". Ucap James sembari kembali bercinta dengan Helena.

"ahh yeahh... ahhh... mmm ". Helena mendesah.

James menghentikan perlahan irama permainan. Pria itu menatap Helena sembari ibu jarinya mengusap lembut bibir gadis tersebut. Namun James masih menahan miliknya berada di dalam Helena sehingga itu membuat tubuh sang lady mulai sedikit menegang. "Aaahhh .... Jjjaaammeess.... aaahhh". Helena mencoba berbicara ditengah desahannya.

"Saya tidak dapat mendengar suara anda, lady ". James mencoba menggoda Helena.

Helena terlihat sedikit kesal namun dirinya juga tidak dapat berbicara dengan jelas disela desahannya. "Jjjaaamesss ... Ahhh.. akkuu ... mmmoohoon ...".

James tersenyum melihat Helena yang berusaha berbicara dengan lancar. Ia juga tidak menghentikan aktivitasnya tersebut. Lalu saat Helena mulai menghela nafas , James justru kembali memompa lebih keras . Lengkingan suara desahan Helena semakin kuat bahkan terlihat sang lady meremas sprei kasurnya.

Helena terlihat semakin kesulitan mengendalikan dirinya. Sementara itu James justru semakin bersemangat. Ia kembali mendekap Helena dan mempercepat permainannya. "Ahhh.... Aaaaaaghhh!". Helena juga memeluk erat James hingga sebuah semburan cairan hangat terasa memenuhi perutnya.

"Itu untuk memperjelas niat saya , saya akan segera mendapat ijin menikah dari raja secepatnya, sayang". James mengecup kening Helena.

Helena memeluk James sangat erat. "James bisakah anda tinggal disini untuk malam ini ?". ucap sang lady yang terdengar sangat letih.

James tersenyum. "Tentu saja, saya akan terus memeluk anda hingga pagi datang." James kembali mengecup kening Helena. "Jangan pernah khawatirkan apapun lagi, anda aman bersama saya jika saya mengingkari janji silahkan anda bisa melakukan apapun pada saya lady !".

"Baik, saya akan percaya pada anda tapi jangan pernah rusak kepercayaan saya." Jawab sang lady.

" iya , saya seorang gentleman jadi anda dapat mempercayakan itu pada saya."

Malam semakin larut, Duke Alvord memutuskan untuk bermalam di Matson hall malam ini. Ia memilih untuk menemani Helena dan bergegas pergi saat pagi tiba. Saat ini pria itu memeluk wanitanya dengan erat. James sadar apa yang dilalui Helena selama ini tidaklah mudah. Tetapi disisi lain James bersyukur karena Helena mau berkata jujur padanya.

Semua hal yang lady itu alami merupakan pengalam buruk yang menghancurkan dirinya sendiri dalam 10 tahun terakhir. Sang lady bahkan sengaja menggunakan pakaian kumal hanya untuk melindungi dirinya. Helena hanya korban dan pelakunya masih dapat bernafas diluar sana . Hal tersebut seakan semakin mencekik Helena. Ia juga melihat Brentwood masih dengan gembira berdansa di Hamingston Hall. Rasanya seperti petaka. Wajar jika Helena tak dapat bertahan lebih lama di pesta dansa itu.

James kembali memandangi wajah sang lady yang sudah terlelap. Pria itu kembali mengelus rambut Helena. "Malang sekali nasibmu, saya berjanji akan membahagiakanmu kelak". ucap Duke alvord perlahan.

***

Bibi Cambrige mencari keberadaan Helena namun ia tak menemukan keponakannya tersebut. Sementara Lizzie yang baru saja selesai berdansa menghampiri bibi Cambrige yang terlihat kebingungan. "Ada apa , bi ?".

"Sepertinya Helena tidak ada di Hamingston Hall , saya bahkan tidak dapat menemukan Duke Alvord sekalipun".

"Mungkin mereka berdua sedang berada di taman dan bermesraan". Lizzie terkekeh setelahnya.

"Sssttt .. Helena bukan gadis seperti itu Lizzie ! Lagipula Duke Alvord tidak mungkin membahayakan reputasinya."

"Kita tidak akan pernah tau apa yang di lakukan pasangan muda , bibi !". Lizzie tertawa.

"Pelankan nada bicaramu , jangan sampai orang lain mendengar dan menjadi gossip diseluruh town !."

"Baiklah, bibi". Lizzie menahan tawanya.

Henry yang sejak tadi sudah mengawasi mereka berdua berjalan mendekat. "Permisi, maafkan atas kelancangan saya memotong pembicaraan lady..".

"Cambrige ..." . Jawab Bibi Cambrige secara lugas.

"Oh ya lady Cambrige dan lady...".

"Lizzie , Lizzie Matson ". Jawab Lizzie

"Saya Henry , saya diminta oleh Duke Alvord untuk mengantarkan para lady pulang ke Matson Hall setelah pesta dansa selesai". ucap Henry.

"Bagaimana dengan Helena dan Duke Alvord ?". Tanya Lizzie.

"Lady Helena merasa kurang sehat dan Duke Alvord mengantarnya pulang terlebih dahulu untuk beristirahat." Jawab Henry.

"Baiklah tuan Henry , Bisakah kita pulang ke Matson Hall segera ? saya rasa ini sudah larut dan saya khawatir dengan kondisi Helena". pinta bibi Cambrige

"Mari saya antar , kesebelah sini my lady". Ucap Henry dengan sopan.